Dari awal penulis ingin bergabung ke Kompasiana dikarenakan untuk mengembangkan  penulisan di bidang yang penulis minati yaitu tentang lingkungan hidup. Awalnya tantangan dan keinginan terus menulis membuat penulis senang membagi tulisan walaupun dibilang masih belajar bagaimana menulis. Namun banyak juga yang merespon dengan membaca dan berkomentar tiap tulisan tayang.
Namun sekitar 8 bulan terakhir ini, penulis merasakan bahwa hampir 3/4 tulisan di Kompasiana sepertinya bicara tentang hal yg menyangkut politik, khususnya mengenai Pemilihan Presiden. Mengalahkan tulisan tulisan lainnya.
Ketika pemilu 17 April 2019 terlaksana, dalam hati berkata paling lama sebulan, topik ini akan menghiasi tulisan tulisan di Kompasiana. Tidak tahunya sampai hari ini, tulisan tentang dinamika Pilpres masih menjadi 'Box Office' meminjam istilah film film yang laris manis di bioskop bioskop Amerika Serikat.Â
Fenomena seperti ini seharusnya dapat diteliti oleh Perguruan Tinggi di tanah air. Mengapa isu tentang Pilpres dan pernak perniknya menjadi laku di masyarakat sampai tulisan tulisan di media sosial sangat tinggi frekuensinya.Â
Ada anekdot berkata, pihak lain sudah bicara nano teknologi, e-vote, climate change atau mungkin sedang merancang industri 5.0. Kita menghabiskan sumber daya kita bicara pemilu curang, kerusuhan pasca pemilu dan lain-lain.
Semoga bulan depan 'isu Pilpres 2019' sudah turun satu tingkat dan tidak menjadi Box Office dalam tulisan tulisan di media sosial.
Salam perubahan mindset.