Mohon tunggu...
romartu situngkir
romartu situngkir Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pria Kampung Masuk Koran

7 Januari 2018   21:51 Diperbarui: 7 Januari 2018   22:18 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hahaha... ini memang satu hal yang tidak layak untuk saya ceritakan karna ini pengalaman yang norak. Karna sudah banyak orang yang telah mengalami hal ini dan mereka biasa biasa saja. Namun entah apa yang menggerakkan hati ini agar menuliskan nya dalam sebuah tulisan agar kelak nanti masih ada saksi bisu tentang certia ini.

Kejadian ini bermula ketika aku memutuskan mengikuti suatu kepanitiaan yang ada di dalam kampus UNRI. Nama kegiatannya adalah Pemilihan Raya Fisip. Kegiatan yang menyelenggarakan pemilihan untuk posisi gubernur dan wakil gubernur di fakultas. mirip mirip seperti KPU lah. dan ketika seleksi panitia saya mendaftarkan diri saja dan pasrah tidak akan diterima karna pengalaman saya yang masih belum ada apa apanya disbanding dengan teman teman saya. Namun hal diluar dugaan saya ternyata saya diterima di dalam kepanitiaan tersebut. Tiba saatnya untuk pemilihan struktur kepanitiannya. Saat pemilihan ketua, tiba tiba tergerak hati untuk menjadi ketua pelaksana dalam kegiatan tersebut. dan puji Tuhan saya terpilih menjadi ketua pelaksananya.

Dari sini kemudian mulai lah sejuta pengalaman yang tidak akan saya lupakan sebelum nya. Saya memimpin teman teman dari jurusan yang berbeda beda dan ini pengalaman saya yang pertama kali menajadi seorang ketua. Banyak permaslahan yang saya hadapi. Kami mulai menyusun jadwal jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. mulai dari sosialisasi, tahap pencalonan, verfikasi berkas, kampanye, debat,dan pemilihan nya. Ini kami susun bersama sama dengan sangat penuh pertimbangan. Kami mengurus event ini setiap hari dan gelanggang mahasiswa adalah menjadi tempat kami sepulang kuliah untuk melanjutkan kegiatan ini. Keringat dan begadang sudah menjadi makanan kami selama proses pemilihan calon gubernur yang baru yag akan memimpin fisip selama satu periode kedepan. Tentu kami harus mempersiapkan ini dengan matang. Sampai sampai kami membuat sebuah terobosan baru yaitu membuat debat antar pasangan calon. Dan ini sungguh gebrakan baru yang mendapat dukungan yang sangat antusias baik dari pasangan calon sendiri mapun dari pihak fakultas.

Tibalah saatnya debat antar pasangan calon ini dilaksanakan. Sesuai dengan ekspektasi kami acara ini akan menyorot perhatian dari masyarakat fisip. Begitu besar antusias masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan tersebut. dan diluar dugaan kami, media dari luar pun datang untuk meliput kami yaitu dari salah satu Koran ternama riau pos. kegiatan kami di liput oleh wartawannya. Dan ini adalah hal yang sangat membahagiakan saya selaku ketua panitia. Karna ini adalah sejarah baru bagi masyarakat fisip demokrasinya di liput. Dan saya selaku ketua panitia di wawancarai.

Hahaha ini pengalaman saya pertama kali diwawancarai oleh salah satu media terbaik yang ada di Riau. Awalnya saya gugup saat di wawancarai... bagaimana tidak, seorang pria kampung yang hanya bisa membaca Koran di warung ketika istirahat kini saya akan masuk dalam salah satu liputannya. Dan yang lebih membanggakan lagi saya adalah bukan putra daerah namun bisa memimpin acara tersebut. sungguh menunjukkan bagaiman toleransi yang terjadi disana. Ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya karna saya tidak menyangka ini akan terjadi.

Saya menjawab dengan sangat bersemangat, saya jawab pertanyaan dari wartawan tersebut dengan percaya diri karna saya yang memimpin kegiatan tersebut. setelah selesai di wawancarai kami kemudian mengambil sesi berfoto bersama yang akan diterbitkan dikoran tersebut. jujur awalnya saya meragukan apakanh berita tersebut akan di terbitkan atau tidak. Karna kami mengirim data nya saja sudah pukul 17:00. Biasanya Koran sudah tidak menerima berita lewat dari jam segitu. Namun saya berdoa agar berita tersebut di terbitkan. Karena ini akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya ingin menunjukkan kepada orang tua saya ketika berita tersebut sudah keluar.

Besok hari nya saya menjalani aktivitas saya seperti biasanya, saya tidak memikirkan nya agar tidak terlalu berharap dan ketika tidak terbit tidak terlalu kecewa. Hari itu kira kira jam 12 siang. Aku pinjam hp kawan untuk melihat apakah berita itu sudah terbit atau belum, dan ketika aku buka ternyata bertitanya terbit. Sungguh hal yang sangat menggembirakan bagiku hingga aku loncat loncat di sana dan memeluk teman teman ku. Sanking noraknya aku sampai cium hp kawan ku tadi.. karna ini memang merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku. Malam harinya aku langsung beli korannya dan aku simpan. Karna itu akan aku bawa dan aku tunjukkan kepada orang tua.

Hahaha tujuann saya untuk menceritakan ini bukan untuk pamer yah teman teman. Namun hanya ingin menuangkan sebuah kebahagiaan kedalam sebuah tulisan. Dan supaya menjadi salah satu saksi bisu ketika saya akan ceritakan kepada anak saya kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun