Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literasi Nurani 8: Memaknai Puncak dan Lembah Kehidupan

7 Juli 2021   18:18 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:29 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peaks and Valleys

Spencer Johnson, M.D

PT Gramedia Pustaka Utama

2009


Peaks and Valleys adalah sebuah kisah inspiratif sekaligus motivatif bagi siapa saja dalam menjalani lika-liku kehidupan dengan segala tensi dan pasang-surutnya. Sebuah narasi dibangun dari kisah tentang seorang anak muda yang merasa hidupnya di lembah tidak bahagia sampai dia bertemu dengan seorang lelaki tua yang tinggal di puncak. Pertemuan dengan lelaki tua itu ternyata mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan dan sekaligus mengubah manajemen dirinya tentang hidup dan pekerjaannya.

Illustrasi. www.partnersinleadership.com
Illustrasi. www.partnersinleadership.com
Hidup manusia pun tidak jauh beda dengan kisah pemuda itu, yang kadangkala menemui kehambaran dan keterpurukan dalam inspirasi dan motivasi untuk menjalani hidup. Terkadang perjumpaan-perjumpaan dengan orang yang tak terduga dan tanpa direncanakan justru melahirkan semangat baru dalam menata pikiran dan mengolah rasa untuk menggapai asa. Seperti pemuda itu, dia tidak menyadari bahwa dia sedang berbicara dengan salah seorang yang paling damai dan paling sukses di dunia. Namun, lewat pembicaraan demi pembicaraan yang berlangsung di puncak dan di lembah, dia mulai mendapatkan inspirasi-inspirasi yang membuka kekagumannya pada hidup.

Masa-masa susah (valleys) dan masa-masa senang (peaks) pasti terjadi dalam hidup ini dan pasti memiliki narasi yang berbeda-beda dalam setiap buku kehidupan manusia. Hidup penuh dengan lembah kadang tak terelakkan: kehilangan pekerjaan, kekecewaan terhadap teman, ketidakharmonisan dalam keluarga, putus asa, pengingkaran, patah hati, dan segala sesuatu yang menempatkan manusia pada situasi yang tak mampu bangkit dan berjuang. Tantangannya adalah memaknai keadaan itu dengan menggali nilai-nilai kehidupan yang semakin mendewasakan diri untuk segera berjalan ke puncak. Ini sulit, tapi berhenti di lembah bukanlah solusi terbaik sehingga segera menentukan langkah adalah satu-satunya solusi untuk ke puncak.

Illustrasi. www.westend61.de
Illustrasi. www.westend61.de
Di sisi lain, hidup penuh dengan puncak senantiasa dijalani dengan bijak: kesuksesan karier, kebahagiaan dalam keluarga, komunitas yang penuh dukuangan, ketenangan jiwa dalam olah rohani, kemapanan materi, dan segala situasi yang memberi kenyamanan dan ketenangan jiwa. Puncak bukanlah tujuan akhir dalam hidup, puncak adalah sebuah proses bagi manusia untuk memberikan waktu, energi, dan kesempatan untuk merenungkan diri, mengolah batin, memaknai pengalaman, merefleksikan diri, menata langkah ke depan, dan membangun komitmen untuk setia pada kebaikan dan kebenaran.

Selamat Membaca, mari meliterasi diri kita dalam menemukan pembelajaran hidup lewat ide-ide dan inspirasi dari Peaks dan Valleys kehidupan yang sangat menginspirasi dan memotivasi hidup ini. Senantiasa menjadikan masa susah dan masa senang bermanfaat bagi kita, dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan.

Illustrasi Literasi Nurani. www.freepik.com
Illustrasi Literasi Nurani. www.freepik.com
@LITERASI NURANI, merupakan percikan-percikan inspirasi dan motivasi untuk terus-menerus belajar sepanjang hayat dalam memanusiakan diri kita sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat. Literasi ini hendaknya menjadi sebuah habitus (kebiasaan) baik yang juga memotivasi dan menginspirasi orang lain. Mari jadikan hidup ini sebagai berkah dan anugerah untuk berbagi kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun