Mohon tunggu...
Marthinus Selitubun
Marthinus Selitubun Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lourdes, Kota Doa

5 Juli 2019   10:53 Diperbarui: 5 Juli 2019   11:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami dan group asal Polandia (dok.pri)

Perjalanan panjang kami kali ini dilanjutkan ke Lourdes. "Lourdes adalah salah satu tempat ziarah penting bagi kami umat Katolik", kataku melalui pengeras suara di dalam bus yang kami tumpangi.

Mengunjungi Lourdes adalah salah satu impian jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Memang sejak kanak-kanak kami sudah mendengar dan melihat foto-fotonya berulang kali. Salah satu tokoh yang terkenal dan mendapatkan penampakan Bunda Maria adalah Santa Bernadette. 

Di tempat ziarah yang sudah berusia 160 tahun ini, telah terjadi jutaan mujizat yang tidak sedikit orang dikuatkan imannya. Tempat ini selalu menyimpan kedamaian dan keheningan bagi setiap orang yang ingin memandang wajah Tuhan di kota kecil ini.

"Puji Tuhan bisa berdoa di tempat ini", kata Bapak Yadi yang didamping istrinya, Ibu Meta, dalam perziarahan kali ini. Perjalanan yang diorganisir oleh Christour kali ini menjadi pengalaman berahmat bagi kami semua. "Saya pun menggunakan kesempatan ini untuk mendoakan keluarga saya, dan anak kami. Hati terasa lega karena bisa berada ditempat ini bersama keluarga", demikian ungkapan hati dari Ibu Catharina.......

"Impian menjadi kenyataan bisa berziarah ke Lourdes", ungkap Ibu Katarina Nawan Hatiningsih yang sepanjang perjalanan duduk di sampingku. Keyakinan iman inilah yang membuat Ibu Nawan berziarah ke Lourdes sendirian, dengan didukung oleh suami dan anak-anaknya.

Salah satu basilika di sisi sungai (dok.pri)
Salah satu basilika di sisi sungai (dok.pri)

Menelusuri Jejak Bunda Maria melalui Santa Bernadette

Ketika kami tiba di Lourdes cuaca terasa lebih sejuk. Setelah makan malam, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi grotta atau gua penampakkan Bunda Maria dan menyalakan lilin disekitar gua. Tak sedikit peserta yang berdiri atau berlutut sambil mendaraskan doa rosario. Tampak banyak voluntir atau sukarelawan yang mendorong kereta-kereta yang diatasnya berisikan orang sakit yang membutuhkan bantuan penyembuhan.

Para sukarelawan dari berbagai belahan dunia ini dibagi dalam beberapa kategori pelayan. Para pelayan St. Yohanes Pembaptis, adalah mereka yang membantu para peziarah yang ingin merasakan kehangatan dan keajaiban air suci Lourdes. 

Terdapat juga pelayan Notre Dame, yaitu mereka yang bertugas menyambut para peziarah di stasiun kereta dan bandara. Sedangkan pelayan St. Marie dan St. Frai adalah mereka yang bertugas untuk menyiapkan makanan, mencuci peralatan makan, menyetrika pakaian, atau menyiapkan kursi roda untuk disewakan. Selain kelompok sukarelawan diatas, ada juga St. Michael, yaitu suporter di bidang logistik, akomodasi, dan konsumsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun