A. Multikulturalisme pendidikan
Multikulturalisme memiliki dua makna yang sangat kompleks. Jadi"banyak" artinya jamak, dan "culturality" termasuk istilah kebudayaan. Istilah jamak memiliki berbagai arti. Pluralisme berarti lebih dari sekadar mendefinisikan pengaruh politik, sosial dan ekonomi. Pluralisme karena ituterikat dengan prinsip demokrasi.Â
Kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting karena merupakan perekat masyarakat. Itu sebabnya setiap negara membutuhkan kebijakan budaya (Harrison dan Huntington, 2000). Bahkan Gandhi menunjuk budaya ini adalah instrumen persatuan nasional. Konsisten dengan hal tersebut, Soedjatmoko (1996) menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan budaya politik untuk menjadi bangsa yang besar.
Hakikat Multikulturalisme PendidikanÂ
Dia menjelaskan bahwa siswa harus diajarkan untuk memahami semua jenis informasi dan secara aktif mendiskusikan berbagai struktur dan interpretasi informasi (Banks,1993). Siswa yang baik adalah siswa yang selalu mempelajari segala informasi dan aktif berpartisipasi dalam diskusi yang membangun pengetahuan. Siswa juga harus memahami informasi ini diberikan dapat memiliki interpretasi yang berbeda, sangat ditentukan oleh kepentingan mereka sendiri. Siswa perlu dibiasakan untuk menerima perbedaan.Â
Tujuan Multikulturalisme PendidikanÂ
Penambahan "isme" berarti ajaran normatif yang bertujuan melayani semua manusia dalam masyarakat yang majemuk secara budaya Proses dan cara munculnya multikulturalisme sebagai doktrin normatif dan implementasi pemikiran multikultural dilakukan melalui kebijakan politik, dalam hal ini kebijakan pendidikan.
Pendidikan multikultural setidaknya melibatkan tiga hal:Â
a) Kesadaran akan pentingnya keanekaragaman budaya
Semua siswa harus mengembangkan Kesadaran bahwa mereka memiliki ciri-ciri tertentu berdasarkan umur, agama, jenis kelamin, kelas sosial, suku, ras atau ciri budaya individu tertentu.Â
b) Gerakan reformasi pendidikan