Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, keberagaman ras, suku,
agama, dan masi banyak lagi. Keberagaman inilah yang kerap masi dipertanyakan soal
kebenarannya, apakah semua keberagaman itu nyata, atau bahkan hanya alibi semata? . Untuk
menjawab semua pertanyaan tersebut, kita akan ambil contoh dari beberapa kegiatan yang
mengandung banyak sekali hal hal baru, mendatangkan narasumber narasumber terpercaya dan
ternama, dan juga menciptakan keeratan dalam keberagaman itu sendiri. Kegiatan itu terjadi
saat kita akan memasuki dunia perkuliahan tentunya, apalagi kalo bukan PKKMB. PKKMB
itu sendiri Adalah merupakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.
Didalam PKKMB, saya jadi banyak mengenal teman baru, dari pembagian kelompok
kelompok sehingga saya jadi mengenal banyak teman teman dari berbagai suku, ras bahkan
berbagai macam agama dan tempat tinggal. Keberagaman saat PKKMB tidak hanya terlihat
dari wajah-wajah yang datang dari berbagai daerah, tetapi juga terwujud dalam latar belakang
budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan yang berbeda-beda. Seorang mahasiswa dari desa di
kaki gunung bertemu dengan teman yang dibesarkan di pusat kota. Ada yang berasal dari suku
yang kaya akan tradisi, berbagi kelompok dengan mereka yang datang dari keluarga dengan
kebiasaan yang lebih modern. Masing-masing membawa cerita unik, logat yang khas, bahkan
perspektif yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Di saat sesi perkenalan, kita tidak hanya
menyebut nama dan asal, tetapi juga tanpa sadar membuka jendela kecil ke dunia kita masing-
masing.
Perbedaan ini tidak seharusnya menjadi penghalang, melainkan jembatan untuk saling
memahami. Di tengah-tengah kegiatan kelompok, mahasiswa yang pandai berorganisasi dari
SMA mungkin akan berkolaborasi dengan lulusan SMA yang unggul di bidang akademik.
Mereka belajar bahwa kekuatan tidak hanya terletak pada nilai di rapor, tetapi juga pada
kemampuan berinteraksi, beradaptasi, dan berempati. Mahasiswa baru yang tadinya merasa
canggung karena perbedaan, perlahan-lahan menemukan titik kesamaan, entah itu hobi yang
sama, selera musik yang mirip, atau bahkan hanya karena memiliki kekhawatiran yang sama
tentang mata kuliah yang akan datang.
Momen-momen inilah yang membuat PKKMB lebih dari sekadar perkenalan, tetapi juga
sebuah pelajaran berharga tentang toleransi dan kolaborasi. PKKMB ini tidak hanya berkesan tetapi juga sangat memberi keseruan tersendiri . Kampus adalah miniatur
masyarakat yang jauh lebih kompleks dan beragam. Dengan merangkul keberagaman yang kita
temui di PKKMB, kita sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa
depan. Kita belajar bahwa cara pandang kita bukanlah satu-satunya, bahwa solusi sebuah
masalah bisa datang dari berbagai sudut, dan bahwa setiap orang, dengan segala perbedaannya,
memiliki kontribusi berharga.
Pada akhirnya, keberagaman yang kita jumpai saat PKKMB adalah modal sosial yang tak
ternilai harganya. Ia mengajarkan kita untuk tidak menilai buku dari sampulnya, melatih kita
untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka, empatik, dan adaptif. Pengalaman ini adalah fondasi
yang kokoh untuk membangun pertemanan, jaringan, dan bahkan kolaborasi di masa depan.
Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi mahasiswa yang berhasil secara akademis, tetapi juga
individu yang siap menghadapi dunia yang penuh warna. Tidak hanya individu yang siap akan dunia tapi siap akan pekerjaan dan coba cobaan hidup yang akan menanti kedepan nya. Dunia perkuliahan ini juga sangat luas, jadi kita harus bisa pintar dan cerdas dalam mengatur dunia pertemanan kita
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI