Mohon tunggu...
Marlina Patricia
Marlina Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Batik di Negeri Ginseng, Inilah Salah Satu Diplomasi Budaya Indonesia dengan Korea Selatan

7 Oktober 2022   22:20 Diperbarui: 7 Oktober 2022   22:22 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang sudah dikenal oleh dunia. Pengakuan Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009 menandai pengakuan dunia terhadap budaya Indonesia dan komitmen untuk melestarikan Batik. Hal ini pula yang menjadikan Batik sebagai alat penting dalam keberlangsungan soft diplomacy Indonesia. Perwakilan Indonesia di luar negeri menjadi duta Batik Indonesia untuk memperkenalkannya ke dunia internasional. Korea Selatan sebagai mitra strategis Indonesia menjadi salah satu negara tujuan diplomasi budaya melalui Batik yang memiliki potensi pasar bagi produk batik Indonesia. Korea Selatan merupakan salah satu mitra strategis Indonesia dalam hubungan diplomatik yang telah dibangun selama ini dimana aspek sosial budaya berperan penting dalam keberlangsungan hubungan kedua negara. Diplomasi budaya Indonesia melalui Batik di Korea Selatan telah berhasil meningkatkan kesadaran dan minat terhadap Batik Indonesia sehingga menguntungkan bagi sektor industri kreatif khususnya batik bahkan di masa pandemi Covid-19. Pelestarian budaya batik di Korea Selatan dilakukan oleh banyak pihak, mulai dari kalangan pemerintahan seperti diplomat atau pejabat pemerintah dan masyarakat yang berinteraksi langsung dengan masyarakat lain di berbagai bidang untuk memperkenalkan batik. Umumnya pelestarian batik di Korea Selatan dilakukan dengan pameran publik yang dapat menarik minat masyarakat untuk mulai mengenal budaya batik sehingga dapat membatik secara langsung. Selain itu, karena keberhasilan Korea Selatan dalam memasukkan budaya Korean Wave ke Indonesia, hubungan kedua negara dinilai sangat baik. Masyarakat Indonesia sangat menerima budaya Korea Selatan dengan antusias sehingga Korea Selatan mengapresiasi upaya Indonesia dalam melestarikan budayanya untuk bisa masuk ke ranah internasional.Contoh yang dapat digambarkan dalam pelestarian batik ini adalah pada saat menyambut Tahun Baru Korea atau Imlek pada 12 Februari 2021, Dubes Omar Hadi mengundang Arirang TV untuk mengunjungi hutan batik Wisma Indonesia di Seoul. Batik yang merupakan warisan budaya takbenda bangsa Indonesia, yang tidak hanya dicintai dan dikenakan oleh warga negara Indonesia, seperti halnya Hanbok, tetapi juga dicintai oleh warga dunia. Untuk memperingati Tahun Baru Korea, KBRI Seoul mengadakan acara pameran hutan batik untuk menampilkan berbagai batik Indonesia unggulan daerah. Di Indonesia, batik dengan ribuan motif bermakna juga dikenakan untuk memperingati Idul Fitri. Banyak pola yang terinspirasi dari perpaduan budaya Indonesia dengan budaya lain, seperti burung Hong dan naga, yang juga merupakan pola ikonik bangsa Korea. Dengan enonton pameran batik, mendengarkan gamelan, dan mencoba membatik, membuat para tamu yang hadir merasa bukan di Seoul, tapi di Indonesia.

Penandatanganan kesepakatan dilakukan secara online setelah 7 bulan negosiasi. Batik Chic adalah PT milik Idus.com, sebuah perusahaan retail online asal Korea Selatan. Ketika Dubes Umar Hadi menyaksikan penandatanganan tersebut, beliau mengucapkan Alhamdulillah. Ini merupakan langkah signifikan bagi Batik Korea Selatan karena secara resmi memasuki pasar. Dubes percaya bahwa menciptakan kemakmuran bagi Indonesia dan Korea Selatan dapat bermanfaat bagi usaha kecil dan menengah lainnya. Ia berharap Batik bisa dijual secara online oleh UMKM melalui kemitraan dagang dengan Indonesia dan Korea. Duta Besar melaporkan bahwa perjanjian penting antara bisnis online Korea Selatan dan UKM Indonesia merupakan pencapaian penting. Ia mengatakan, kesepakatan kerja sama itu praktis sudah selesai melalui semua tahapan persiapan, negosiasi, dan penandatanganan. Pandemi COVID-19 bukan menjadi penghalang untuk memasarkan ekonomi kreatif ke luar negeri. KBRI Seoul memperkenalkan produk Batik ke pasar digital Korea Selatan melalui promosi aktif. Ada banyak produk fisik yang dijual di Idus.com, salah satu situs ekonomi digital Korea Selatan. Perlu dicatat bahwa situs ini menjual sebagian besar produk buatan tangan, dan menarik minat untuk mengimpor kain dan desain batik tradisional Indonesia. Saat mempertimbangkan impor ini, Mr Donghwan Kim, CEO situs tersebut, menyatakan bahwa desainnya harus bagus, cerdas, feminin, dan berbudaya. Ini karena tujuan Idus.com adalah untuk menyediakan representasi akurat dari wanita Korea Selatan dan Indonesia di abad ke-21 kepada penggunanya. Mr Danny Jeon menawarkan jasanya di Idus.com. Berkat upaya Dubes Umar Hadi dan anggota KBRI Seoul, Korea Selatan, Batik Chic bermitra dengan Idus.com - toko online ternama Korea Selatan. Kemitraan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan Duta Besar dan koperasinya. Oleh karena itu, kami merekomendasikan agar perwakilan Indonesia lainnya bergabung dengan upaya Batik Chic untuk memastikan kesuksesan kain tradisional Indonesia yang berkelanjutan dengan mempromosikan Batik secara online. Demikian diungkapkan Novita Yunus, pendiri sekaligus desainer Batik Chic. Dengan dukungan Bank Sentral Indonesia, Batik to Korea melihat kesuksesan global untuk usaha kecil dan menengah Indonesia. Dukungan keuangan dan politik negara menjadikan Batik ke Korea salah satu contoh terbaik dari eksposur internasional bagi orang Indonesia. Konferensi ekonomi kreatif dan KTT G20 yang diadakan di Indonesia pada tahun 2022 juga menjadi faktor pendorong utama proyek tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun