1. Tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien. Ibu kota dengan tata kelola pemerintahan yang baik diawali dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meskipun pemerintah sudah berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Percuma sumber daya alam melimpah tetapi tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Ibu kota yang sustainable. Pemindahan ibu kota bukan hal yang dilakukan untuk kepentingan jangka pendek atau sesaat melainkan di bangun untuk kepentingan yang berkelanjutan dan menyambut era yang lebih modern daripada era saat ini.
3. Ibu kota yang asri. Salah satu permasalahan yang ada dijakarta adalah banyaknya polusi dan panas yang luar biasa. Hal ini disebabkan karena kurangnya tumbuhan dan pepohonan yang ditebang untuk kepentingan pelebaran jalan maupun pembangunan gedung.Â
Jika di ibu kota baru diterapkan hal yang sama, maka permasalahan yang sama juga bakal terjadi nantinya. Pemindahan ibu kota baru pastinya membutuhkan luas lahan yang luas sehingga sasaran utama adalah lahan hutan yang berfungsi sebagai paru-paru dunia.
4. Ibu kota yang smart. Jakarta menjadi kota yang kurang aman diakibatkan karena banyaknya tindakan criminal yang dilakukan terutama perampokan, dan penjambretan. Penyebab adanya kriminalitas ini adalah kurangnya lapangan pekerjaan. Seharusnya pemerintah bukan hanya memberikan lapangan pekerjaan melainkan memicu masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri dengan mengembangkan ide usaha yang dimiliki.
Rakyat Indonesia sangat menggantukan harapan pada ibu kota yang baru saat ini, harapan dengan adanya pemindahan ibu kota menghasilkan ibu kota yang dapat memberikan warna yang berbeda dan lebih baik untuk Indonesia kedepannya. Semoga negara Indonesia dapat menjadi negara maju dan dapat bersaing dengan negara maju lainnya.
