DTPEDULI.ORGÂ | GAZA -- Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin hari semakin mencapai titik kritis. Ancaman kelaparan ekstrem membayangi hampir setiap jengkalnya tanah. Menurut laporan terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC), dua dari tiga penduduk Gaza kini hidup dalam kondisi "bencana" (IPC Fase 5), ambang tertinggi standar kelaparan wilayah.
Data mengerikan yang dihimpun menunjukkan bahwa lebih dari 20.000 anak harus menjalani pengobatan untuk mengatasi malnutrisi akut sejak April lalu. Setidaknya 235 kematian terkait malnutrisi, termasuk 106 anak-anak, tercatat hingga pertengahan Agustus 2025.
Di tengah situasi yang mencekik ini, DT Peduli terus menunjukkan komitmennya menyalurkan bantuan untuk meringankan beban penderitaan warga Gaza. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pengiriman bantuan dari luar Jalur Gaza hingga pengadaan bahan makanan dan bahan mentah langsung di dalam wilayah, meskipun harus ditebus dengan harga yang melonjak sangat tinggi.
Salah satu aksi nyata DT Peduli terjadi pada Rabu (30/7/2025), di mana sebanyak 1.000 porsi makanan hangat siap santap (Hot Meals) berhasil disalurkan kepada warga Gaza yang membutuhkan. Penyaluran ini berfokus di wilayah selatan Gaza, khususnya di area Khan Younis - Al Mawasi, yang menjadi salah satu titik pengungsian dan konsentrasi warga terdampak.
Setiap porsi makanan hangat yang berhasil tersalurkan di Gaza adalah buah dari perjuangan panjang dan penuh tantangan. Program yang kini menjadi setitik penawar lapar bagi ribuan jiwa ini, telah melalui proses yang berliku dan memakan waktu berbulan-bulan.
Rencana bantuan ini sudah dimulai sejak setidaknya tiga bulan lalu. Di tengah kondisi Jalur Gaza yang sangat tidak stabil, DT Peduli memastikan program ini bisa terlaksana di lapangan melalui berbagai opsi skema pelaksanaan, termasuk kerja sama dengan mitra di lapangan.
Kondisi di Jalur Gaza yang sangat mengerikan, diperparah terbatasnya akses bahan pangan dan jalur komunikasi yang kerap terputus, menjadi hambatan besar. Laporan utuh dari lapangan pun baru bisa diterima pada Jumat (15/8/2025).
"Kami sangat berterima kasih atas doa dan kepercayaan para donatur. Setiap tahapan program ini adalah pertaruhan atas dedikasi dan kegigihan tim kami baik di belakang layar apalagi di lapangan sana. Ini adalah bukti bahwa semangat kemanusiaan tidak akan padam meskipun menghadapi badai terberat," ungkap perwakilan DT Peduli.