Sumber gambar: detik.com
Nampaknya hari - hari ini adalah hari yang sulit bagi Jokowi sebagai seorang Politikus. Ada banyak masalah besar yang menyebabkan dirinya seperti menghadapi tembok tebal. Sebut saja, kasus Kerusuhan Papua, Kebakaran hutan dan lahan, revisi UU KPK dan masalah RUU KUHP.
Seperti biasa masyarakat terpecah dalam menilai kasus - kasus di atas. Lawan politik jelas menggunakan isu - isu tersebut sebagai peluru baru untuk menyerang Jokowi. Para pendukung Jokowi kali ini tidak solid. Ada yang tetap mendukung apapun yang terjadi, ada yang secara kritis mengkritik Jokowi.
Pada saat masalah - masalah itu masih memanas, tiba - tiba ada rencana untuk memberikan penghargaan kepada Jokowi sebagai "Putra Reformasi". (Detik.com)
Adalah Universitas Trisakti yang menginisiasi penghargaan itu. Dan rupanya rencana tersebut menimbulkan kontroversi baru.Â
Mereka yang setuju mengatakan memang pantas Jokowi mendapat apresiasi tersebut, tapi bagi yang menentang berpendapat bahwa Jokowi tak layak untuk dihargai seperti itu.Â
Layak atau tidak, atas penghargaan tersebut, yang jelas Jokowi kembali menjadi sasaran tembak dari para lawan politiknya.Â
Melihat hal ini, maka kita patut bertanya, apakah rencana apresiasi ini benar adalah sebagai bentuk penghargaan atau justru suatu jebakan?
Pertanyaan ini beralasan, karena usulan tersebut terjadi pada saat Jokowi sedang jadi sorotan dan kritik karena masalah - masalah besar yang sedang dirinya hadapi saat ini.Â
Seandainya pun ini bukan perangkap, sekurangnya rencana penghargaan tersebut tidaklah dalam kondisi dan momentum yang tepat. Karena penghargaan yang diberikan justru akan mendatangkan hujatan daripada pujian.
Kalau ada yang menilai bahwa rencana penghargaan tersebut diperlukan Jokowi, justru pada saat dirinya sedang dikrititisi, mungkin mereka kurang peka dengan isu - isu besar yang sedang dihadapi Jokowi saat ini.Â