Pilpres sudah usai. Namun persoalannya masih berlanjut. Terutama menyangkut siapa yang memenangkan kontestasi ini.
Jokowi yakin menang karena berpegang pada hasil quick count survei 12 lembaga. Namun Prabowo pun sangat yakin dirinyalah, "Presiden yang akan dan sudah terpilih" berdasarkan hasil survei internal.
Kalau data yang dipegang oleh Jokowi jelas nama lembaga - lembaga yang mengeluarkan data kemenangannya. Hal yang menjadi persoalan adalah apa lembaga yang melakukan "survei internal" Prabowo. Sampai saat ini belum dibuka oleh tim Prabowo.
Wartawan CNN coba menyelusuri siapa lembaga yang dipakai oleh Prabowo untuk mendapatkan angka kemenangannya itu.Â
Dari pencarian itu akhirnya didapatlah satu lembaga survei Jurdil 2019. Dari data yang mereka unggah dalam websitenya, jika lembaga survei lain memenangkan Jokowi, maka lembaga ini mengatakan Prabowo lah yang menang.Â
Lembaga ini terdaftar di Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu, tapi bukan bagian dari 40 lembaga yang terdaftar di KPU yang boleh melakukan dan mempublikasikan hasil survei quick count mereka.
Penulis pun coba masuk ke website Jurdil 2019. Mereka mencantumkan didashboardnya sebagai Pemilu Jujur dan Adil 2019, Real Count 2019.
Didalam website itu ada grafis sebagai berikut:
Lembaga yang dinahkodai alumni ITB 1973 ini mengklaim memiliki 6000 relawan.
Hal yang juga menarik adalah hasil dari beberapa propinsi yang mereka kategorikan mempunyai populasi terpadat.