Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo Berpotensi Mengalami Delusi?

19 April 2019   19:04 Diperbarui: 19 April 2019   19:39 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: medcom.id

Adalah pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk yang mengindikasikan hal itu. 

Menurut pakar psikologi politik ini, nampaknya gejala delusi ini sedang terjadi dalam diri Prabowo.

Dengan berulang kali Prabowo menyatakan kemenangannya berdasarkan hasil real count internal.  Dan dia  tidak mau mengakui hasil 12 lembaga survei independen. Padahal data internal nya juga tidak bisa dipaparkan secara terbuka. Semua ini menunjukkan bahwa Prabowo menyangkal realita yang ada di depan matanya. Penyangkalan realita adalah salah satu gejala delusi. 

Delusi adalah salah satu jenis gangguan mental serius yang dikenal dengan istilah psikosis.  Orang yang mengalami delusi seringkali memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataan. Penderita gangguan delusi meyakini hal-hal yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Gejala delusi adalah sebuah gangguan pemikiran, seorang yang meyakini sesuatu yang tidak sesuai kenyataan. 

Sifatnya delusi sangat meyakini dan tidak bisa dibantah, dipatahkan, atau dikoreksi dengan cara apapun. Bahkan meski dipaparkan dengan data objektif seperti apapun tetap tidak bisa merubah keyakinannya.

Dari beberapa ungkapan yang disampaikan oleh Prabowo, nampaknya indikasi ini ada. 

Keyakinan akan survei internalnya bahkan sudah dia ungkapkan sejak masa kampanye, padahal hasil prediksi survei menunjukkan sebaliknya. 

Dia juga berulang mengatakan, jika angka penghitungan real di KPU nanti berbeda dengan keyakinannya maka hal itu tidak akan dia akui. "Hanya kecurangan lah yang bisa mengalahkan saya," katanya pada saat kampanye.

Sebenarnya jika gejala delusi ini hanya melanda satu orang saja, tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun jika delusi ini terkena seorang pemimpin, maka hal itu sangat berbahaya.

Dalam psikologi masa, seorang pemimpin bisa menularkan sikap delusinya tersebut pada para pengikut fanatiknya. Dan itu diperparah jika memang ada sikap ABS dari para pendukungnya.  Bila ini terjadi maka tentu resikonya menjadi lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun