Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekalahan yang Perlu Diakui, Dipikul, dan Dipelajari oleh Carlo Ancelotti

27 Maret 2022   00:40 Diperbarui: 27 Maret 2022   00:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: realmadrid.com

Pasca kemenangan 3-0 atas Real Mallorca, Senin (14/3) waktu Spanyol, Real Madrid harus membayar mahal kemenangan itu dengan cederanya tiga pemain penting: Ferland Mendy, Rodrygo Goes, dan Karim Benzema. Nama terakhir menyita perhatian.

Benzema telah menjadi pilar paling penting pasca kepergian Cristiano Ronaldo. Juru gedor Real Madrid beralih kepada Benzema. Real Madrid pun membuat ketergantungan terhadap Benzema. Inilah yang menyebabkan ketiadaan Benzema dalam suatu laga akan berdampak buruk terhadap Real Madrid.

Para striker pengganti ketika Benzema beristirahat dianggap tidak ada yang cakap. Beberapa kali kesempatan itu datang pada para pelapis Benzema, mereka tidak mampu memaksimalkannya dengan baik.

Situasi buruk yang ada di lini depan Real Madrid memang berdampak pada performa kontra rival bebuyutan, Barcelona, pada Minggu (20/3) waktu Spanyol. Hal ini kemudian bermuara pada ketidakcermatan Ancelotti dalam memainkan pemain yang ada.

Sungguh tidak masuk akal ketika memainkan seorang Luca Modric sebagai false 9. Modric bukanlah pemain bertipe striker atau yang bisa diplot sebagai false 9. Padahal, skuad memiliki Jovic, Hazard, Mariano Diaz, hingga Garet Bale. Atau bisa juga menempatkan Isco sebagai false 9. Isco sudah beberapa kali dimainkan pada posisi itu.

Formasi tak lazim ini adalah kesalahan yang sebenarnya tidak perlu dibuat oleh seorang Carlo Ancelotti. Apalagi dalam pertandingan sekelas El Clasico, perjudian perlu diminimalkan, bahkan tidak perlu dimainkan. Terlebih, Barcelona sedang bagus-bagusnya.

Ancelotti tampak sedang bermain api yang berujung petaka. Dan, terdapat dua hal yang bisa dilihat dari kekalahan itu.

Pertama, permainan api itu menunjukkan bahwa Ancelotti kepanikan dalam menurunkan skuad kala Benzema tidak dapat dimainkan. Orang yang panik biasanya selalu salah tingkah, salah kebijakan. Ancelotti panik, dan itu berujung pada kesalahan dalam menurunkan skuad.

Kedua, permainan api itu menujukkan bahwa Ancelotti tidak memiliki relasi yang baik dengan pemain-pemain seperti Jovic, Hazard, Isco, Bale. Dalam arti, adanya kepercayaan yang hilang di antara Ancelotti dengan pemain-pemain itu. Padahal, dalam sebuah tim, saling percaya adalah hal yang amat penting. Karena semua demi tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun