Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan Kecil tentang "Berada di Samping"

8 Desember 2021   09:24 Diperbarui: 8 Desember 2021   09:26 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau melihat perjalanan hidup Iwan, tidak semua perempuan bisa bertahan; karena tadi ada ancaman, teror, apalagi jiwanya suka mengkritik. Apa yang membuat Anda bisa bertahan berada di samping seorang Iwan?"

Ini pertanyaan yang dilontarkan Andy Noya kepada Rossana, istri Virgiawan Listanto. Jawaban Rossana memang menyentuh, tapi saya lebih tertarik dengan frasa 'berada di samping' yang digunakan oleh pembawa acara Kick Andy tersebut. Hal ini menunjukkan satu hal: tentang berada di samping, tidak semua orang bisa bertahan.

***

('Berada di samping' berarti kesetaraan. Tidak ada yang di depan, pun tidak di belakang. Tidak ada yang mendahului, pun tidak ada yang tertinggal. Ketika seorang laki-laki 'berada di samping' seorang perempuan, keduanya adalah satu. Masing-masing adalah subjek. Tidak ada yang menjadi objek. 'Berada di samping', dalam konteks relasi sosial, adalah wujud dari kesetaraan, suatu bentuk dari ciri khas manusia yang paling purba sebagai 'makhluk sosial'; pun menjadi anti-klimaks dari sifat manusia yang paling lawas: keinginan untuk berkuasa.

'Berada di samping' berarti kebersamaan. Berada di samping memungkinkan seseorang saling berpegangan tangan, berjalan sama-sama, berlari bersama. Kadangkala berhenti bersama sejenak beristirahat. Bila yang satu terjatuh, yang lain siap menolong. Bila keduanya sama-sama terjatuh, keduanya berusaha bangkit berdiri bersama. Dengan demikian, berada di samping berarti sama-sama membangun kekuatan, yang pada akhirnya akan berlipat ganda. Dan kekuatan itulah yang membuat seseorang bisa bertahan.

'Berada di samping' berarti berbagi. Ada tempat yang nyaman untuk bersandar, ada bahu yang kokoh untuk melindungi, ada lengan yang siap memeluk. Dan yang paling penting, ada orang yang bersedia mendengarkan. Ada orang yang menjadi tempat berbagi cerita, suka-duka, cita-cita, dan kenangan. Menjadi orang yang 'berdiri di samping' seseorang, berarti harus sanggup mendengarkan. Banyak orang yang tidak bertahan berdiri di samping seseorang karena tidak mampu (dan tidak mau) mendengarkan.

Perlu diakui juga bahwa dengan 'berada di samping' bukan berarti tidak ada konflik yang akan terjadi. Konflik rawan terjadi dengan orang yang 'berada di samping', tetapi 'berada di samping' juga adalah cara untuk meredam dan mengakhiri konflik tersebut (sisi lain 'berada di samping' yang paradoksal). Dengan demikian, 'berada di samping' memungkinkan orang untuk hidup dalam suatu situasi damai.

Konteks seperti ini pun tampaknya tidak saja berlaku dalam menjalin hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tetapi juga dalam membangun relasi sosial dalam lingkup masyarakat yang beragam. Dengan 'berada di samping' memungkinkan orang untuk hidup dengan damai tanpa membeda-bedakan.

Perlu diakui juga bahwa akan ada situasi dilematis yang membuat seseorang menghadapi pilihan berat. Ada situasi yang membuat seseorang memilih mencari orang lain ketika orang yang berada di sampingnya pergi. Ada juga yang rela berjalan sendiri meski tidak ada yang menemani di samping. Itulah mengapa, bahwa tentang berada di samping: tidak semua orang bisa bertahan; butuh kesetiaan, komitmen, dan saling memahami.)

***

Dan Anda tahu, apa jawaban Rossana itu terhadap pertanyaan Andy Noya di atas tadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun