Mohon tunggu...
Maria sonia siringo
Maria sonia siringo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

@mssiringo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demonstrasi Mahasiswa Universitas Nasional

27 Juli 2020   12:17 Diperbarui: 27 Juli 2020   12:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya setuju dengan adanya demo tersebut, namun jika sampai merusak fasilitas saya tidak setuju, jadi sebenarnya menurut saya masing-masing pihak yang terlibat dari kampus maupun mahasiswa memiliki kesalahan. Namun kesalahan yang dibuat mahasiswa merupakan kesalahan yang timbul akibat pihak kampus yang tidak menjawab semua pertanyaan mahasiswa. 

Meskipun pada akhirnya pihak kampus memberikan potongan Rp. 100.000 menurut saya itu tidak masuk akal, karena setiap fakultas berbeda beda biaya kuliah yang dikeluarkan. 

Misal saja saya fakultas FISIP jurusan ilmu komunikasi biaya kuliah yang saya keluarkan Rp. 7,600.000 memang saya harus terima kalau memang harus membayar biaya kuliah itu karena saya yang memutuskan untuk memilih UNAS sebagai jalan saya menuju kesuksesan, jadi saya tidak bermasalah. Namun sejak adanya kuliah online kemudian ditambah dengan adanya COVID-19 yang menurut saya kita harus membayar uang kuliah sebesar Rp. 7,600.000 tidak worth it.

Karena saya memilih jurusan peminatan Jurnalis dimana saya harus bayak praktek dan akhirnya tidak dapat menggunakan fasilitas kampus yaitu kemudian Covid-19 yang diharuskan untuk stay at home. Harusnya ada pengurangan biaya uang kuliah. Bukan hanya potongan Rp.100.000. Kemudian saya juga tahu pihak kampus memberikan dana tambahan berupa potongan Rp. 150.000 yang mana kita harus menyertakan berkas-berkas seperti FC KTP, FC KTM, dan FC BUKTI PEMBAYARAN, REK LISTRIK. 

Menurut saya tidak apa-apa jika potongan biayanya besar, harusnya mengerti kalau memang diperuntukkan kepada mahasiswa yang terkena dampak COVID-19 karena memang perekonomian negara saja terkena dampak tersebut dan mencari solusi. Masa pihak kampus tidak ada pikiran bahwa jika terkena dampak COVID-19 baik orang tua atau mahasiswa yang bekerja banyak yang dirumahkan, pastinya itu tidak ingin terjadi pada kita semua. Harusnya pihak kampus juga saling bahu membahu membantu mahasiswa.

Saya juga yakin jika pihak kampus memberikan jawaban untuk mahasiswa yang demo tidak akan terjadi tindakan anarkis tersebut. Balik lagi mahasiswa yang demo melakukan hal tersebut pihak kampus yang tidak mau menerima pendapat mahasiswa nya. Harusnya perwakilan mahasiswa dan pihak kampus baik itu Humas UNAS yang dihadiri oleh Rektor mencari jalan keluar bersama-sama untuk menangani kasus ini. 

Saya juga sudah melihat perjuangan mahasiswa yang demo sampai ke DPR. Kenapa mahasiswa sampai kesana? Karena pihak kampus memberikan hukuman untuk mahasiswa yang menurut say aitu bukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, pihak kampus memberikan DO kepada mahasiswa yang demo. Dengan begitu mahasiswa tambah geram karena itu bukan jawaban yang mereka mau, kenapa pihak kampus harus mengambil Langkah tersebut.

Berita Unas pun sudah beredar dimana-dimana berita online seperti Narasi dan CNN. Indonesia.  Berita online tersebut sudah dilihat oleh berbagai masyarakat, dan menurut saya ini sudah menjadikan Unas yang otoriter menurut mereka. Karena mengambil keputusan yang tidak berdasar. 

Sebagai mahasiswa UNAS saya sedih sekali karena saya menuntut ilmu di kampus yang saya pikir mampu untuk mengembangkan kreatifitas untuk para kaum milenial. Dengan adanya berita tersebut membuat generasi yang harusnya masuk kampus UNAS jadi memikirkan kembali akan dampak yang mereka terima seperti jika ada masalah seperti ini apa pihak kampus mendengarkan pendapat mahasiswanya?

Dengan adanya itu juga membuat saya malu jika sudah ditanya kuliah dimana? Unas oh Unas yang demo itu ya. Jika belum tau mengapa mahasiswa demo pasti tidak akan paham maksud dari Demo tersebut.

Jujur saja saya memang tidak mengikuti demo tersebut namun saya melihat perjuangan teman-teman saya mendapatkan hak mereka. Meskipun cara mereka menjadi Anarkis seperti yang diberitakan seperti merusak mobil yang keluar dari UNAS itu juga karena mereka geram karena tidak ada respon dari pihak kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun