Dalam rangka Program Bhakti Akademisi Universitas Negeri Semarang (UNNES), saya selaku mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian di SD Virgo Maria 1 Ambarawa pada Senin, 6 Oktober 2025. Melalui kegiatan ini, saya mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif berjudul "Mengenal Keberagaman Suku di Indonesia." Inovasi ini hadir sebagai upaya menghadirkan proses evaluasi yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa sekolah dasar, khususnya dalam memahami keberagaman suku bangsa di Indonesia.
Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas III SD, terdapat materi tentang keberagaman suku bangsa di Indonesia. Umumnya, guru menggunakan metode evaluasi yang masih bersifat konvensional, seperti memberikan soal uraian sederhana: "Sebutkan suku yang ada di Indonesia!" atau "Apa suku yang mendiami wilayah Jawa Tengah?" Cara seperti ini memang menguji pengetahuan dasar siswa, tetapi belum sepenuhnya membantu mereka memahami ciri khas setiap suku, seperti pakaian adat, perbedaan fisik, maupun budaya daerahnya. Dari kondisi tersebut, saya terdorong untuk menghadirkan bentuk evaluasi yang lebih interaktif dan menyenangkan melalui pembuatan LKPD interaktif.
LKPD yang saya kembangkan berjudul "Mengenal Keberagaman Suku di Indonesia," dengan tujuan agar siswa tidak hanya menghafal nama-nama suku, tetapi juga dapat mengidentifikasi karakteristik dan budaya yang melekat pada masing-masing suku. Selain itu, melalui kegiatan ini saya ingin membantu guru dalam menciptakan suasana evaluasi yang lebih menarik, tanpa mengurangi nilai edukatifnya.
LKPD ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu "Ayo Mencari Kata" dan "Ayo Mencocokkan." Pada kegiatan pertama, siswa diajak mencari nama-nama suku bangsa dari sebuah teka-teki huruf. Aktivitas ini bertujuan untuk melatih ketelitian dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap keberagaman suku di Indonesia. Sedangkan pada kegiatan "Ayo Mencocokkan," siswa diminta menghubungkan gambar suku bangsa dengan ciri fisik, pakaian adat, serta daerah asalnya (misalnya suku Asmat, Jawa, Batak, dan lainnya).
Pembuatan LKPD ini juga disesuaikan dengan materi yang telah diberikan guru kelas pada pertemuan sebelumnya. Guru sudah memperkenalkan berbagai suku di Indonesia beserta asal provinsinya, budaya daerah, dan pakaian adat masing-masing. Dengan begitu, saat mengerjakan LKPD, siswa dapat mengaitkan kembali pengetahuan yang sudah mereka pelajari sambil berdiskusi bersama teman sekelas. Setelah seluruh kegiatan selesai, hasil pekerjaan siswa dikoreksi secara bersama dengan metode diskusi kelas sehingga proses belajar terasa lebih hidup dan bermakna.
Manfaat dari kegiatan ini cukup terasa. Siswa tampak antusias dan senang saat mengerjakan LKPD, karena bentuknya menyerupai permainan. Berdasarkan hasil evaluasi, sekitar 85% siswa berhasil memperoleh nilai sempurna, yang menunjukkan bahwa mereka mampu memahami materi dengan baik. Hal ini sejalan dengan fungsi utama LKPD sebagai alat evaluasi sekaligus media diskusi yang mendorong pemahaman konsep secara menyenangkan.
Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan agar proses pembelajaran dan evaluasi di sekolah dasar menjadi lebih interaktif, kreatif, dan relevan dengan karakteristik siswa. Melalui inovasi kecil seperti LKPD interaktif ini, saya percaya semangat belajar siswa dapat tumbuh lebih kuat, sementara guru juga terbantu dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI