Mohon tunggu...
Mariani Sutanto
Mariani Sutanto Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog yang berkecimpung dalam parenting, perkembangan anak hingga remaja, dan eksplorasi diri.

Lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar (Ibu Teresa)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Relasi yang Tergerus Waktu dalam Film "Susah Sinyal"

31 Desember 2017   12:11 Diperbarui: 1 Januari 2018   03:04 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikisahkan seorang remaja putri yang berencana ikut audisi penyanyi dengan membawakan lagunya sendiri. Ia, Kiara, dibantu sahabat karibnya mempersiapkan segala sesuatunya hingga Kiara berhasil submit audisinya secara online.

Namun, aktivitas seabregnya di dunia maya berbanding terbalik dengan aktivitasnya di dunia nyata. Di dunyat, Kiara sering merasa tak berdaya, kesepian, sendirian dan muram. Maklum, ia sesehari  hanya ditemani omanya, mulai dari menyiapkan sarapan sampai membuatkannya baju. Mamanya yang pengacara selalu terlambat bangun dan selalu mematok Kiara dengan aturan-aturan yang bikin Kiara bete. 

Kalau ketemu mamanya, Kiara langsung menghindar, hingga badai itu datang. Omanya meninggal dan sejak itu rumah besar itu tambah sepi. Kiara makin lekat dengan gawainya, hingga akhirnya mamanya dipanggil guru BP. Nasehat guru BP sederhana, Kiara dan mamanya disuruh berlibur biar dua-duanya happy.  

Usul yang mustahil itu disampaikan juga kepada Kiara. Awalnya Kiara menolak mentah-mentah, tapi atas dorongan temannya dan juga karena untuk kepentingan endorsement, Kiara akhirnya mau diajak berlibur ke tempat pilihannya, Sumba.

Di sinilah dinamika seorang ibu tunggal dengan anak remajanya dimulai. Bagi orang Jakarta, yang hidupnya serba tercukupi, resort yang minim wifi dan aliran listriknya hanya 12 jam sehari, membuat anak beranak ini sempat gusar, karena mereka mendadak susah menghubungi Jakarta yang merupakan pusat hidup mereka. 

Untuk mengisi waktu, Kiara duduk, memandangi malam bertabur bintang sambil mendengarkan staf resort bernyanyi dan bermain gitar. Ternyata aktivitas sederhana ini mampu memunculkan lagi tawanya, yang lenyap saat omanya meninggal. Mamanya juga bisa lebih banyak  ngobrol dengan anaknya.

Bahkan saat mamanya menemukan sebuah lokasi yang bisa menangkap sinyal, ngobrolnya mulai santai dan masing-masing perlahan-lahan menerima keberadaan satu sama lain. 

Di situlah mamanya baru tahu kalau anaknya itu suka menerima endorsement dan dibayar. Kata mamanya, "Mama kira yang bisa endorse-endorse itu artis-artis aja. Terus, kalau terima endorsement itu dibayarnya pakai apa?" Dengan santai Kiara menjawab, "Ya iyalah, dibayar pakai uang, masak dibayar pakai doa?" Mamanya tersenyum kecut, tahu ia sudah banyak ketinggalan zaman, tepatnya ketinggalan pergaulan anak muda.

Kehangatan yang mulai menebar dalam hati ibu dan putrinya ini membuat mereka, di hadapan langit malam bermandikan bintang, saling berjanji untuk saling menjaga. Janji ini terasa manis dan tambah mempererat relasi keduanya. Namun tuntutan hidup mencabik-cabik janji itu, dan mencapai puncaknya saat Kiara tampil di hadapan dewan juri, namun mamanya tak kunjung datang, dan Kiara terpuruk. 

Tak bisa menyanyikan lagu ciptaannya yang sedianya akan diberi judul "Untuk Mama". Kiara dipersilakan turun dan dunia serasa hancur. Ia kabur kembali ke tempatnya berlibur dan akhirnya mendapatkan penyelesaian yang cantik.

Alur cerita film ini sebenarnya sederhana. Mengangkat kondisi masyarakat urban, di mana banyak orangtua tunggal bekerja sedemikian kerasnya untuk memberi penghidupan yang layak bagi buah hatinya, namun diterima buah hatinya sebagai pengabaian atas dirinya, karena tak ada lagi waktu untuk dirinya selain pekerjaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun