Berbukalah dengan yang manis, familier banget kalimat ini ya?
Ternyata gak salah lho. Beberapa dokter yang saya kunjungi untuk konsultasi, menyilakan makanan manis sebagai takjil, asalkan dalam porsi kecil. Tujuannya agar kadar glukosa darah tidak tiba-tiba melonjak naik, melebihi seharusnya.
Lebay ya, kok harus konsultasi segala?
Penyebabnya saya diberitahu, apabila ingin hidup sehat dan tidak terkena penyakit tidak menular (PTM), saya harus mengurangi gula, bahkan menghapus gula dari daftar.
Hal yang pastinya susah banget. Terbiasa makan dan minum serba manis, membuat saya selalu selalu menyediakan kudapan manis, baik di rak makanan maupun lemari es.
Terlebih di bulan Ramadan ini, saat iftar dan paska makan makanan utama, mulut nagih makanan/minuman manis. Salah satunya es krim. Saking sukanya, saya belajar membuat es krim sendiri.
Mudah kok membuat es krim, hanya perlu mengaduk whipping cream dan susu kental manis hingga mengental, namun jangan terlalu kaku, dilanjutkan dengan menyimpannya di dalam freezer.
Tapi itu dulu, sebelum saya mengenal Aice Mochi, camilan mochi berisi es krim yang nampak memikat diantara jajaran es krim Aice.
Saya heran, kok bisa sih mochi berisi es krim? Kalau mochi berisi olahan kacang tanah sih saya sering beli.
Agar tidak penasaran, saya membeli satu buah dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Bisa jadi alternatif berbuka puasa nih. Boring juga selalu berbuka dengan kolak dan candil.