Mohon tunggu...
Maria Fernanda
Maria Fernanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intip Prinsip Hidup Ibu Sri yang Menjadi Panutan

26 Juli 2021   22:45 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:09 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.cnnindonesia.com

Artikel Kisah Gadis, Pemuda, Kapten Kapal dan Moral Seorang Pemimpin menceritakan tentang perjuangan seorang Gadis yang ingin menemui pasangannya yang berada di pulau yang berbeda dan hanya ada satu cara untuk sampai kesana. Namun gadis ini tidak mempunya uang sama sekali, lantas mau tidak mau ia menerima penawaran sang Kapten Kapal dengan imbalan ia harus mau tinggal selama semalam dengan Kapten tersebut.

Setelah gadis ini sampai ditempat tujuan, ia disambut baik dengan kekasihnya, tetapi pemuda itu bingung bagaimana cara gadis tersebut bisa sampai disana karena gadis ini tidak mempunyai uang. Gadis ini pun menjelaskan apa yang terjadi, setelah pemuda ini mengetahui semuanya. Ia pun marah, memutuskan gadis itu dan memintanya untuk balik ke pulau asalnya.

Dari Artikel Kisah Gadis ini, menurut saya tokoh yang mencerminkan tokoh Pemimpin ialah Si Gadis Naif tapi Risk Taker. Kenapa saya memilih tokoh ini? Karena Gadis ini merupakan seorang yang dapat bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan, jujur, mempunyai jiwa berjuang yang tinggi dan jujur. 

Menurut buku Daft, Richard L., (2018). The Leadership Experience, 7th Edition, Cengage Learning yang telah kita pelajari dari Chapter 1 sampai dengan Chapter 7. Untuk menjadi seorang pemimpin harus bisa memilih keputusan dan harus berani menerima risiko yang mungkin akan diterima, jujur dengan apa yang ada, dan mempunyai sikap ingin terus belajar.

Contoh tokoh nyata yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik ialah Sri Mulyani yakni Mentri Keuangan Indonesia. Ibu Sri Mulyani pernah masuk kedalam wanita yang paling berpengaruh nomor 23 di dunia menurut majalah Forbes (2008) karena ia berusaha unutk kerja keras dan ketekunan dalam mengatur keuangan negara Indonesia.

Ada 4 prinsip hidup yang dapat membuat seorang Ibu Sri Mulyani ini dikagumi banyak orang:

  • Tanggung Jawab

Pada tahun 2008 ketika perekonomian tidak stabil. Beberapa negara di bagian Amerika banyak yang bangkrut, namun bagaimana bisa negara Indonesia bisa selamat? Dan pada saat itu Ibu Sri Mulyani dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat sulit yakni mengikuti rapat pelaku usaha atau ke rumah sakit untuk menemani Ibunda nya yang sedang kritis. Pada akhirnya Ibu Sri akhirnya memilih untuk mengikuti rapat pelaku usaha karena ia paham bahwa nasib negara Indonesia digantungkan pada dirinya.

  • Orang Tua ialah Panutan

Orangtua Ibu Sri yaitu Prof. Satmoko (alm.) & Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.) membangun karakter Ibu Sri dan saudara-saudaranya. Keduanya mengabdikan semua hidupnya buat global pendidikan. Ibu Ani merupakan anak ke 7 berdasarkan 10 bersaudara. Pepatah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" mendeskripsikan sebagian bepergian hayati famili ini. Kedua orangtua Ibu Ani menekankan dalam anak-anaknya buat sekolah dengan tinggi langit. Itulah mengapa mereka tumbuh sebagai orang-orang berprestasi dan berpendidikan tinggi. Prestasi mereka selalu menonjol sebagai akibatnya sekolah gratis dan menerima beasiswa pada pada juga luar negeri.

Terdapat 3 poin penting yang didapatkan dari ajaran yang diingat Ibu Sri sampai sekarang. Pertama, anak dididik buat selalu Bersatu dan bersama-sama. Kedua, selain wajib  pintar  secara akademik, anak-anak jua diarahkan aktif pada aktivitas luar sekolah. Misalnya pramuka, paduan suara, voli, basket, atau hiking. Ketiga, jadikan membaca menjadi kebiasaan, bahkan hobi.

  • Kesederhanaan

Sejak kecil, Bapak dan Ibu Satmoko mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dalam kesepuluh anaknya. Hal ini pula diterapkan dalam ketiga anaknya. Ketika sebagai menteri, gajinya hanya 19 juta rupiah. Dengan dana sekian, dia wajib  pintar -pintar  mengatur uang untuk biaya rumah tangga dan untuk sekolah anak-anaknya. Saling membantu dengan suaminya, ia menabung sedikit-sedikit buat masa depan putra-putrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun