Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kucumbu Tubuh Indahku", Secarik Catatan Pilu Lakon Penari Lengger

22 September 2020   19:55 Diperbarui: 22 September 2020   20:09 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art is freedom (web.enticingholidays.com)

Kalau saya beranggapan bahwa saya seorang laki-laki saja, saya merasa kurang dan tidak adil dengan tubuh saya - Rianto

Kesenian Lengger khas Banyumas, Jawa Tengah, sudah aku ketahui semenjak aku duduk di bangku SMA kelas 10.

Aku ingat betul, ketika pertama kali aku diberi sebuah naskah monolog "Penari Lengger" karya Rodli TL dari pelatih Teaterku, Pak Agus namanya. Pada saat itu, aku sedang duduk di lantai yang dingin ketika sedang beristirahat setelah selesai melakukan pemanasan  fisik sebelum mulai latihan olah rasa.

Beliau menyuruhku untuk memerani lakon dari naskah itu untuk lomba Festival Monolog Pelajar di Kabupaten Purworejo, tempat asal dimana aku dilahirkan dan mengenal kesenian sejak kecil. Mulai dari Tari Tradisional hingga Seni Pertunjukan.

Wah, sungguh senangnya hatiku. Merasa tertantang untuk memerakan lakon itu, menari sembari bermain peran. Beliau juga bercerita, seluk beluk dari naskah itu yang merupakan kisah dari penari lengger perempuan. Sayangnya, sudah dua minggu berjalan aku latihan dengan naskah itu, kemudian Pak Agus memutuskan untuk mengganti naskahku dengan judul Lilin'98 karya Hendrik Agustian.

Sontak aku merasa sedikit kecewa. Tetapi ya, sudahlah tidak apa-apa. Aku sudah merasa cukup senang bisa menyelami perasaan menjadi Lasmi. Kemudian, ketika hari dimana keterampilan peranku diuji, aku juga merasa tertarik melihat peserta lain ternyata ada yang membawakan naskah "Penari Lengger" tersebut.

Aku sungguh menikmati pertunjukan naskah "Penari Lengger" itu, sembari membayangkan  aku memerankan lakon tersebut. Tentunya, menurutmu hal ini bukan suatu permasalahan bukan? Setidaknya, aku sudah mengenal Lasmi itu seperti apa selama dua minggu menggeluti naskah tersebut.

Dokumentasi Festival Monolog Pelajar Kabupaten Purworejo 2016 by Nurulfa (dok. pribadi)
Dokumentasi Festival Monolog Pelajar Kabupaten Purworejo 2016 by Nurulfa (dok. pribadi)

Kalau boleh berpendapat, kesenian lengger bagiku sangat unik. Lengger tidak hanya ditarikan oleh seorang perempuan saja, melainkan juga seorang laki-laki. Wow! Bagiku merupakan suatu hal yang wajar saja, karena seni itu bukan tentang jenis kelamin, melainkan tentang kebebasan berekspresi.

Kemudian, ketika jagat raya mulai gempar pada tahun 2019 lalu, karena ada film yang bisa dibilang kontroversial sempat ditayangkan di bioskop namun banyak pihak yang memperdebatkan karya tersebut. Akhirnya, perasaanku mulai girang ketika film yang kontroversial tersebut terinspirasi kisah seorang penari lengger lanang bernama Rianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun