Simbol adalah tanda yang mewakili objeknya melalui kesepakatan atau persetujuan dalam konteks spesifik. Makna – makna dalam suatu simbol dibangun melalui kesepakatan sosial atau melalui beberapa tradiasi historis (Danesi,2004: 38,44). Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional. (Budiman, 2004: 32).
      Contoh : bunga mawar yang dilambangkan sebagai simbol cinta. Burung Merpati sebagai lambah berkat atau dalam agama nasrani sebagai simbol Roh Kudus.
Suatu tanda bisa secara bersamaan menjadi suatu indeks, icon, dan simbol dalam waktu yang sama. Contohnya ; tanda persimpangan jalan. Tanda panah persimpangan jalan bisa menjadi simbol dan indeks bila dilihat dalam konteks situasi tertentu. Tanda panah persimpangan akan menjadi indeks bila kita letakan di dekat persimpangan jalan sebenarnya. Tanda tersbut akan menunjukan bahwa secara fisik kita akan tiba di suatu persimpangan jalan. Akan tetapi bila tidak disertai dengan situasi yang sebenarnya tanda tersebut bisa saja menjadi sebuah simbol persimpangan biasa.
Simbol membantu manusia untuk berkomunikasi. Simbol juga lebih kuat dari tanda. Simbol bisa membantu manusia menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara langsung. Media simbol berupa bahasa lisan, tindakan, benda / bentuk visual.
Â
Â
Sumber Referensi :
Budiman Kris. 2004. Semiotika Visual. Buku Baik : Yogyakarta
Danesi Marcel. 2004. Pesan Tanda dan Makna. Jalasutra : Yogyakarta