Sebagai penggemar olahraga bulutangkis, sedih dan marah mendengar keputusan pemerintah Inggris atas "dipaksa mundurnya" Tim Bulutangkis Indonesia di arena All England. Arena yang sangat bergengsi dan membawa kehormatan bangsa dan negara Indonesia di kancah dunia.Â
Karena seperti kita ketahui  beberapa pebulutangkis Indonesia telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Siapa tidak mengenal Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Susi Susanti dan Alan Budikusuma di pemegang emas di arena Olimpiade.
Sakit dan pingin marah rasanya tapi apa boleh buat. Keputusan sudah dibuat dan tidak dapat diganggu gugat. Marah? Tentu saja. Mereka sudah menyiapkan diri dengan berlatih berbulan-bulan. Bahkan beberapa pemain sudah sempat bermain. Rasa optimis dan semangat tentu sudah terpatri di sanubari mereka.
Lalu apa yang mesti kita buat? Rasa kesal, marah dan mungkin jengkel adalah sifat yang sangat  manusiawi sekali. Rasa ini bisa menimpa siapapun. Bahkan pada pemain tingkat dunia sekalipun.
Mari kita kembali kepada budaya bangsa Indonesia yang ramah, sopan, bermartabat dan berbudaya luhur. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang berjiwa besar. Bangkitlah putra putriku. Masih ada waktu untuk menunjukkan prestasi kalian. Pulanglah ke Indonesia dengan kepala tegak, wajah tersenyum. Karena kekalahan kita bukanlah di lapangan melainkan karena keadaan yang memang belum kondusif. Kita dihadapkan pada situasi dilema dengan adanya pandemi covid. Bahkan Inggris merupakan negara pertama ditemukannya varian baru virus covid.
Pulanglah dengan rasa untuk tetap semangat mengharumkan nama bangsa di masa mendatang. Kami tetap bangga pada kalian.
Salam olahraga💪💪 Indonesia jaya🇮🇩🇮🇩
