Mohon tunggu...
Maria TriHandayani
Maria TriHandayani Mohon Tunggu... Administrasi - Faslitator LPPM IPB

"You can be wildly happy with what you have, and still strive to grow and contribute. Don't ever let anyone discourage you from your ambition for a better life." (Brendon Burchard)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosen Mengabdi IPB University Sosialisasikan "Budidaya Jangkrik" di Desa Cibanteng

14 Desember 2019   17:56 Diperbarui: 14 Desember 2019   18:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Penelitian dan Pengbdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mengrimkan dosen untuk mengabdi ke Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dalam rangka menjalankan Program Dosen Mengabdi.

Dosen mengabdi yang diterjunkan, salah satunya dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Bapak Verika Armansyah, S.Pt, M. Si dengan topik Integrasi Pertanian-Peternakan "Budidaya Jangkrik". Kegiatan ini bertempat di Aula Kantor Desa Cibanteng, yang berlangsung selama dua jam berupa penyampaian materi, diskusi dan sharing.

Menurut pak Arman "Dengan adanya potensi palawija di desa Cibanteng,  seperti umbi-umbian dapat dimanfaatkan limbah umbi-umbian tersebut untuk pakan Jangkrik dan daun ubi yang sudah tua pun bisa diajdikan pakan Jangkrik, sehingga dapat mengurangi biaya pakan untuk budidaya jangkrik. Selain itu, tempat untuk budidaya jangkrik tidak membutuhkan tempat yang luas, contohnya Jangkrik dapat di budidayakan di gudang yang sudah tidak terpakai ataupun di kotak (box) dengan ukuran 1x2 sudah cukup untuk membudidayakan jangkrik tersebut dan dalam membudidayakannya juga cukup mudah, tidak perlu secara rutin kita cek terus-menerus".

Manfaat dari materi yang di sajikan ini, para peserta diajarkan untuk dapat memanfaatkan limbah pertanian yang ada di lingkungan desa untuk pakan budidaya jangkrik tersebut, cara membudidayakannya, jenis jangkrik yang dapat dibudidayakan, serta peluang usaha untuk membudidayakan jangkrik tersebut. Selain itu, budidaya jangkrik ini juga membantu para anak-anak muda di desa untuk membuka usaha atau lapangan pekerjaan. Kegiatan ini sebagian besar dihadiri oleh bapak-bapak dan anak-anak muda (Karang Taruna), dengan jumlah kehadiran 14 peserta. Para bapak-bapak dan anak-anak muda yang mengikuti kegiatan ini sangat tertarik dengan sosialisasi yang disampaikan, hal ini terlihat dari para antusiasnya anak-anak muda dalam diskusi dan sharing.

Tahapan diskusi dan sharing diawali dengan tanya-jawab dari para peserta dan peserta sangat antusias bertanya mengenai awal memulai untuk usaha jangkrik dan tertarik untuk mengikuti pelatihan budidaya jangkrik, karna mereka merasa budidaya jangkrik ini memiliki peluang usaha yang cukup tinggi serta pemeliharaan yang tidak terlalu sulit. Terakhir kegiatan, kami melakukan foto-foto untuk dokumentasi dan membagikan souvenir kepada bapak-bapak dan karang taruna. Harapan dari bapak Suherman perwakilan dari Rw. 05 "sosialisasi budidaya jangkrik ini sangat bagus dan saya sangat tertarik untuk usaha jangkrik ini, kalau kita lihat di pasaran memang sedang booming jadi saya ingin mencoba untuk membudidayakannya dan lebih bagus lagi kalau ada pelatihan dan kelanjutannya untuk budidaya jangkrik ini, karna kalau di lihat bukan saya saja yang tertarik tetapi warga yg lain juga sangat tertarik untuk budidaya jangkrik. Semoga tahun depan ada kelanjutannya dan karna saya tertarik untuk mengikuti pelatihan ini". Harapan dan manfaat dari Ibrahim perwakilan dari Karang taruna, mengatakan "saya sangat ingin usaha jangkrik ini karna tidak perlu tempat yang luas dan untuk pakan sendiri, disini sangat banyak limbah umbi-umbian, daripada di buang sia-sia kalau kita ambil limbahnya lebih bagus mengurangi biaya pakannya juga. Saya juga menanti pelatihannya di tahun depan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun