Mohon tunggu...
Mareta DespinaTawang
Mareta DespinaTawang Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Mahasiswa Kedokteran Hewan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gajah, Raksasa Lembut yang Menderita Demi Kesenangan Manusia

28 Mei 2023   22:16 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:21 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pai Lin adalah gajah yang mengalami deformitas tulang belakang, setelah menghabiskan 25 tahun menjadi gajah tunggangan. Foto: dok WFFT

       Liburan ke tempat wisata merupakan hal yang menyenangkan. Banyak tempat wisata yang menampilkan hewan sebagai sarana hiburan, dan tidak sedikit pula yang memberikan fasilitas agar manusia dapat berinteraksi lebih dekat dengan hewan, salah satunya menunggangi gajah.

       Namun, gajah tidak dibiakkan untuk ditunggangi, tidak seperti kuda. Menunggangi gajah di tempat wisata dapat membawa dampak buruk pada hewan tersebut. Jika gajah ditunggangi terus menerus, maka tulang belakang gajah akan bengkok atau disebut cacat deformitas tulang.

       Salah satu hewan malang yang mengalami ini adalah Pai Lin. Pai Lin adalah gajah yang diselamatkan oleh Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT) dari pekerjaannya sebagai gajah tunggangan di tempat wisata di Thailand.

       WFFT merilis foto yang memperlihatkan Pai Lin yang mengalami cacat deformitas tulang secara permanen. Hingga saat ini pun, Pai Lin masih memiliki bekas luka karena pekerjaan lampaunya tersebut.

Perbandingan antara gajah normal (kanan) dan Pai Lin, gajah yang dipekerjakan untuk mengangkut turis. Foto: dok WFFT
Perbandingan antara gajah normal (kanan) dan Pai Lin, gajah yang dipekerjakan untuk mengangkut turis. Foto: dok WFFT

       Pai Lin harus dinaiki 6 manusia sekaligus dengan bantuan howdah (kursi besi cor yang diikatkan ke punggung gajah yang dilengkapi tali dan selimut) dan itu dilakukan terus menerus setiap hari selama puluhan tahun.

Direktur Proyek WFFT, Tom Taylor menambahkan gajah memang memiliki badan dan kekuatan yang besar, tetapi tulang belakang mereka tidak didesain secara alami untuk menahan beban.

WFFT merilis foto Pai Lin untuk meningkatkan kesadaran tentang raksasa lembut yang dapat menderita sebagai bagian dari industri tunggangan.

Dengan adanya kejadian yang menimpa Pai Lin, kedepannya semoga tidak ada korban gajah yang mengalami hal serupa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun