Mohon tunggu...
Mardi
Mardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa S1 jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Pendidikan Olahraga & Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2018. selain berkuliah saya juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tenis meja UPI serta aktif di Himpunan jurusan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembinaan Atlet Tenis Meja di Masa Pandemi

3 Agustus 2021   16:33 Diperbarui: 3 Agustus 2021   16:56 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MODEL PEMBINAAN ATLET TENIS MEJA DI MASA PANDEMI, SDN 2 BOLANG LAKUKAN SEMI ONLINE SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PRESTASI ATLET

 

Selama kurang lebih 1 tahun 4 bulan virus corona masih terus mewabah di Indonesia. Kasus terkonfirmasi sampai tanggal 18 Juli 2021, Indonesia telah melaporkan 2.877.476 kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara serta jumlah angka kematian mencapai 73.582 kematian. Hal ini bukan hanya berdampak pada jumlah korban yang terus bertambah, tetapi juga memberikan dampak kurang baik terhadap pembinaan atlet tenis meja SDN 2 Bolang. Peraturan pemerintah No 20 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengharuskan untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan serta untuk segala aktifitas yang melibatkaan orang banyak tidak diperbolehkan

Dalam kurun waktu 1 tahun 4 bulan tersebut, pemerintah telah melakukan banyak usaha untuk menekan tingkat penularan virus dan penanggulangan dampak yang terjadi. Dimulai dari kampanye himbauan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) yang sudah sering terlihat di media sosial hingga sepanjang jalan, penetapan PSBB secara bertahap hingga menuju AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru), dan yang terbaru saat ini yaitu pemerintah melakukan pemberlakuan PPKM darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan tujuan dan harapan untuk dapat membatasi kegiatan masyarakat terutama untuk mengurangi kerumunan. 

Pemerintah pun mengerahkan usaha untuk dapat tetap melakukan kegiatan pembelajaran dengan cara memanfaatkan teknologi sehingga guru dan peserta didik dapat terus melanjutkan kegiatan belajar mengajar meski tidak dapat dilakukan secara tatap muka di sekolah. Tidak hanya itu, bahkan pemerintah telah menganggarkan sejumlah dana yang disalurkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat dan juga bantuan kuota pendidikan yang disalurkan untuk peserta didik dalam menunjang keperluan belajar. Segala hal telah diupayakan oleh pemerintah untuk menekan dampak dari Covid-19 terhadap masyarakat Indonesia. Lalu bagaimana dengan masyarakat yang terdampak itu sendiri?

Dari dunia pendidikan, dampak pandemi sangat terasa pengaruhnya terhadap kelangsungan belajar para siswa, karena mereka beranggapan tidak mendapatkan ilmu ketika pembelajaran jarak jauh. Hal ini, tidak hanya siswa yang mengeluh akan sistem pembelajaran para guru atau elemen sekolah pun harus mampu berpikir lebih jauh untuk mensiasati pemebelajaran seperti apa yang harus di terapkan.  

Merujuk pada aturan pemerintah dengan diterbitkannya intruksi tentang PPKM darurat, maka dilakukanlah pembelajaran semi online. Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2 yaitu dengan tatap muka dan online. Untuk pembelajaran tatap muka pihak sekolah harus benar-benar memastikan protokol kesehatan serta pembagiaan sesi pertemuan juga menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan guna menghindari kerumunan.

Selain itu pembinaan atlet usia muda disekolah-sekolah pun menjadi terhambat karena pandemi ini mengharuskan proses latihan diliburkan. SDN 2 Bolang merupakan salah-satu diantara banyaknya sekolah yang meliburkan semua proses kegiatan pembinaan olahraga. Di sisi lain kebutuhan akan prestasi dimasa yang akan datang merupakan hal yang harus dipersiapkan dari sekarang. Untuk menjawab tantangan ini maka harus ada cara agar pelaku olahraga dalam hal ini atlet muda untuk selalu berlatih.

Salah-satu cara agar para atlet bisa terus latihan yaitu dengan melakukan secara semi online, yang mana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2 sesi yaitu melakukan latihan secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan pembinaan melalui media secara online. Penerapan semi online ini dilakukan sebagai salah satu alternatif yang bisa diterapkan di situasi pandemi saat ini.

Untuk melancarkan model pembinaan atlet semi online ini maka, perlu simulasi terlebih dahulu. Selain untuk memudahkan para guru atau pelatih dalam proses pembinaan, proses simulasi juga mampu memberikan gambaran secara keseluruhan terhadap rangkaian dari alur pembinaan semi online ini. Diharapkan nantinya para elemen yang terlibat mampu membiasakan diri serta dapat secara cepat beradaptasi dengan model pembinaan atlet tenis meja disekolahnya. Model pembinaan semi online ini mencakup whatsApp sebagai media informasi dalam penyampaian terkait hal-hal yang menunjang terhadap pembinaan atlet. Sedangkan untuk pertemuan secara langsung atau secara tatap muka dilakukan 3 kali dalam seminggu. Diantaranya hari rabu (sore), sabtu (sore) dan minggu pagi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Penerapan pembinaan biasanya dilakukan dengan mengadakan pertemuan seperti lewat zoom, google meet serta melalui media whatsapp sendiri yaitu dengan menyajikan informasi-informasi terkait hal hal yang bersangkutan dengan tenis meja. Digunakan juga media pembinaan secara online dengan membuat vidio pembinaan yang telah dibuat secara khusus untuk materi tertentu, tujuannya adalah agar secara efektif atlet dapat mempelajari kembali materi materi seputar dunia tenis meja kapan pun dan dimana pun, sehingga nantinya pengetahuan mereka dapat meningkat karena proses pembinaan dikemas secara menarik dan interaktif.

Setelah dilakukan beberapa kali simulasi serta percobaan, para atlet atau pun calon atlet merasakan langsung dampak penerapan model pembinaan selama masa pandemi covid-19. Banyak diantaranya yang merasa lebih semangat dan tertarik untuk terus berlatih walapun dalam keadaan seperti saat ini, mereka juga yakin bahwa dengan diterapkannya model pembinaan secara semi online ini mampu meningkatkan prestasi dimasa yang akan mendatang.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun