Di tengah tekanan hidup yang semakin kompleks, banyak orang menjadikan pengeluh dan mudah tersinggung. Sedikit masalah, keluhan segera dilontarkan. Sedikit tersinggung, amarah langsung meledak. Tanpa disadari, dua hal ini---mengeluh dan mudah tersinggung---justru menjadi racun perlahan yang merusak ketahanan mental, kesehatan emosional, bahkan kualitas hubungan dengan orang lain.
Mengeluh sesekali memang manusiawi. Namun ketika menjadi kebiasaan,  bisa menurunkan semangat dan produktivitas. Keluhan yang terus menerus membuat energi habis untuk hal-hal negatif. Orang  yang suka mengeluh cenderung terjebak  dalam pola pikir korban sehingga sulit melihat peluang. Lagi pula, mengeluh menular ke orang sekitar. Lingkungan kerja atau pertemanan bisa menjadi tidak sehat karena atmosfer pesimis yang terus menerus dibagikan.Â
Mudah Tersinggung: Luka Batin yang Tidak Diobati
Seseorang yang mudah tersinggung biasanya menyimpan luka batin yang belum selesai. Hal-hal sepele bisa terasa menyakiti.
Cepat emosi dan reaktif. Tidak memiliki kontrol diri yang baik. Emosi dibiarkan mengendalikan tindakan, bukan logika atau nilai.
Tiap ada orang yang kasih saran atau kritik, bawaannya langsung tersinggung. Emangnya semua harus setuju sama keluhannya? Kenapa selalu ingin dimengerti, tapi nggak pernah mau mengerti?
Dia menjadi pribadi yang tidak menyenangkan dan dijauhi orang.
Dan makin gampang dia tersinggung, makin dia jauh dari orang-orang yang peduli.
Karena ternyata... orang juga capek, dengerin keluhan tanpa usaha.
Â
Langkah-langkah Mengubah Kebiasaan Buruk Ini