"Anakku  sulit sekali mengerti apa yang  kukatakan.  Baru saja aku bicara, dia sudah protes, bahkan sering terlihat tak acuh. Sebaliknya, anakku sulit menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya, sehingga dia suka marah-marah bila kita tidak memahami omongannya". Bagaimana ya berkomunikasi dengan anak-anak zaman now ini ?".
Itu  pertanyaan  sebagian besar ibu-ibu millenial. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak ternyata  bukan perkara  mudah. Perkembangan teknologi semakin pesat, membuat banyak hal berubah, termasuk komunikasi  ibu dan anak.
Kemajuan teknologi komunikasi tidak bisa ditahan, maka perlu  terus dipelajari komunikasi  hingga bisa saling memahami. Sembilan dari sepuluh masalah disebabkan oleh mis komunikasi.
Ibu-ibu millenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980 sampai 1990-an awal. Menurut analisis data US Census Bureau, satu di antara 5 ibu -ibu  yang ada sekarang ini adalah ibu millennial.
Ibu-ibu  millennial  punya gaya parenting yang berbeda dengan para pendahulunya. Mereka gemar teknologi, sehingga  mampu menavigasi teknologi baru untuk pendidikan anaknya.
Mereka cenderung berpikiran terbuka,  memiliki perspektif yang tidak konvensional dalam membentuk keluarga modern. Ibu-ibu  mellineal ini cenderung  mengesampingkan pembagian tugas tradisional yang berdasarkan gender. Bapak dan ibu sama-sama mengurus anak dan rumah tangga.
Anak-anak  milenial  atau anak anak  zaman now  adalah  generasi yang lahir dalam rentang tahun 1980-2000an. Mereka sering disebut  dengan generasi internet atau versi kerennya  iGen. Mereka selalu memegang smartphone di tangannya.
Perilaku anak mellinial berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi millenial sangat lekat dengan gedgetnya. Mereka  lebih suka ngobrol di  telepon genggam daripada ngobrol face to face. Apalagi dengan maraknya berbagai  aplikasi obrolan di sosmed, mereka lebih asyik ngobrol di FB,  Instagram, Line dan aplikasi komunikasi lainnya.
Untuk membangun ikatan komunikasi yang kuat seringlah bercakap-cakap  dengan anak. Ngobrol santai dan tidak perlu didoktrin, dan nyinyir agar anak tidak malas bicara. Mendisiplinkan anak tidak bisa lagi dengan  cara cara lama. Anak zaman now tidak suka diceramahin.
"Kamu tuh, jangan begini....."
"Seharusnya, kamu seperti ini ..."