Mohon tunggu...
Mardani
Mardani Mohon Tunggu... Jurnalis -

"Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Surga dan Neraka adalah Tuhan?

9 Juli 2015   11:24 Diperbarui: 9 Juli 2015   11:24 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tuhan dan agama"][/caption]

Setiap saya mendengar lagu 'Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada' yang dinyanyikan oleh Alm Chrisye feat Ahmad Dhani, pikiran saya seakan menerobos batas maksimal soal ketuhanan. Lagu tersebut secara nada sangat enak untuk didengar.

Begitu pula dengan liriknya, sangat bagus, tak ribet dan tak terlalu panjang. Namun, memiliki makna filosofi yang begitu dahsyat.

Bait pertama dalam lirik lagu tersebut langsung bersikap kritis, yakni mempertanyakan apakah kita sebagai manusia benar-benar tulus menyembah Tuhan pencipta alam semesta? Atau kita 'terpaksa' menyembah Sang Khalik hanya karena kita takut pada siksa neraka dan ingin masuk surga untuk mendapat sejuta kenikmatan?

Lirik tersebut memacu saya berpikir keras soal hakikat ketuhanan dan manusia. Apakah saya ini memang manusia yang takut kepada Tuhan atau cuma takut kepada siksa Neraka?

Atau jangan-jangan saya cuma memperdaya Tuhan agar dikatakan sebagai makhluk beragama? Agar tak mendapat laknat dari orangtua, keluarga dan masyarakat beragama?

Pikiran saya terus menerawang jauh. Dari soal rasionalitas ketuhanan, peristiwa rohani yang pernah saya alami dari sejak kecil hingga sekarang, hingga kepada penciptaan alam semesta menurut ayat agama dan menurut teori manusia 'Bing Bang.'

Saya teringat pada pelajaran agama yang saya dapat dari orangtua sejak masih kecil, dari madrasah atau sekolah agama selama sembilan tahun, dan dari para ulama. Namun saya juga teringat dengan teori-teori manusia soal alam semesta dan paham atheism yang pernah saya baca.

Hasilnya, kepala saya seperti mau pecah. Teramat dahsyat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pikiran ketika saya memikirkan hal-hal yang memang sepertinya tak bisa saya jangkau.

Apa misalnya? Saya berpikir soal kejadian di alam semesta. Semua yang ada di jagat raya ini ada asal muasal terciptanya. Pikiran liar saya kemudian berpikir 'Lantas asal mula Tuhan dari mana?'.

Dalam agama yang saya anut, umat diminta tak berpikir tentang hak-hak Tuhan yang tak akan bisa dijangkau oleh alam pikiran manusia, termasuk soal asal muasal Tuhan. Saya pun merasa baru mengerti mengapa agama melarang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun