Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Tantangan buat PDIP, Posko Prabowo-Sandi akan Dipindahkan ke Jateng

10 Desember 2018   06:22 Diperbarui: 10 Desember 2018   06:42 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam peta politik nasional ,Jawa Tengah sering disebut sebagai " kandang banteng".Sebutan yang demikian muncul karena provinsi itu dianggap sebagai basis utama partai pemenang pemilu 2014 itu. Seperti diketahui Ganjar Pranowo seorang kader PDI- P sudah dua kali memenangkan pilgub pada provinsi itu.

Perlu juga dicatat Jokowi Presiden RI sekarang juga berasal dari Jawa Tengah, dua kali memenangkan pertarungan demokrasi di Solo. Jokowi juga merupakan kader partai yang didirikan Megawati Soekarnoputri itu. Dari sisi jumlah pemilih ,Provinsi Jawa Tengah berada pada posisi ketiga sesudah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Untuk pemilu 2019  di Provinsi ini terdapat 27.430.269 pemilih .Dengan memenangkan Jawa Tengah tentu akan memberi sumbangan yang besar bagi terpilihnya capres dan pasangannya. Kemudian untuk memperoleh gambaran kekuatan politik di Jawa Tengah layaklah disimak hasil pemilu legislatif empat tahun yang lalu.

Peringkat partai politik berdasarkan raihan suara pemilu 2014 adalah :
1. PDI Perjuangan 23.681.471( 18,95 persen)
2.Golkar 18.432.312 ( 14,75 persen)
3.Gerindra 14.760.371 ( 11,81 persen)
4. Demokrat 12.728.913 ( 10,19 persen)
5. PKB 11.298.957 ( 9,04 persen)
6. PAN 9.481.621 ( 7,59 persen)
7. PKS 8. 480.204 ( 6,79 persen)
8. Nasdem 8. 402.812. ( 6,72 persen)
9. PPP 8.157.488 ( 6,53 persen)
10. Hanura 6. 579.098 ( 5,26 persen)

Kita menyadari sepenuhnya bahwa ramalan tentang hasil Pilpres di daerah manapun tentu tidak akan sama dengan penjumlahan hasil perolehan suara parpol pendukung capres di daerah itu. Namun demikian hal tersebut dapat digunakan sebagai penuntun untuk memprediksi hasil Pilpres nanti. Berkaca kepada hasil pemilu legislatif 2014 di Jawa Tengah tersebut maka pada tahun 2014 ,parpol pengusung Jokowi - Ma'ruf Amin punya kekuatan 61,25 persen.

Dari hitungan yang demikian seharusnya pasangan 01 harus memenangkan pertarungan pada Pilpres nanti dengan angka sekitar 60 persen.
Tetapi sekali lagi acuan tersebut tidak dapat dipercaya sepenuhnya karena politik bukanlah matematika. Mungkin dengan alur pikir yang demikianlah maka BPN Prabowo-Sandiaga Uno, pada Januari mendatang ingin memindahkan posko nya ke Jawa Tengah.

Alasan yang dikemukakan karena menurut mereka selisih elektabilitas pasangan capres 01 dan 02 di provinsi itu hanya beda tipis. Data yang mereka gunakan adalah pilgub Jateng yang digelar Juni yang lalu. Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak kordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo -Sandiaga perolehan suara Sudirman Said saat mencalonkan Gubernur Jateng disebut mencapai 17 persen. Namun ketika pencoblosan meraih 43 persen, menurutnya capaian perolehan suara tersebut juga dibantu efek Prabowo.

" Yang jelas Anda perhatikan Pilkada Jateng itu miniatur ,gimana Pak Sudirman Said yang awalnya dikatakan hanya 17 persen bisa jadi 43 persen, karena sekarang ada efek Prabowo dan saya pikir akan lebih tinggi dari angka statistik itu bisa 50 persen dan kami yakin ", kata Dahnil.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu juga menyatakan ,elektabilitas survei internal Prabowo- Sandi mencapai perolehan suara 43 persen tapi Dahnil tidak menyebutkan hasil elektabilitas internal Jokowi- Ma' ruf Amin. Kalau dicermati ,elektabilitas capres 02 yang diungkapkan Dahnil itu sama dengan hasil perolehan suara Sudirman Said pada pilgub Juni yang lalu.

Seperti diketahui pada pilgub Jateng yang lalu Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Taj Yasin meraih kemenangan dengan memperoleh hasil 10.362 .694 suara atau 58,78 persen. Sementara pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah memperoleh 7. 267.993 suara atau 41,22 persen.
Sebagaimana diketahui pasangan Ganjar - Taj Yasin diusung oleh PDIP,PPP,Demokrat dan Nasdem sedangkan pasangan Sudirman Said - Ida Fauzyah diusung oleh Gerindra,PKB,PAN dan PKS.

Bertitik tolak dari keterangan Dahnil Simanjuntak tersebut yang mengutarakan hasil perolehan suara Sudirman Said pada pilgub Jateng yang hampir sama dengan elektabilitas Prabowo-Sandiaga maka ada yang perlu diberi catatan. Perolehan suara Sudirman Said itu kelihatannya seperti mengabaikan sumbangan suara yang diberikan PKB mengingat Ida Fauzyah adalah kader PKB .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun