Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar dan Kemampuannya Bertransformasi dari Partai di Masa Orba dan Berjaya di Era Reformasi

22 Oktober 2018   09:08 Diperbarui: 22 Oktober 2018   09:57 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Sejarah Partai Golkar diawali dengan didirikannya Sekretariat Bersama Golongan Karya ( Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964.
Kalau dicermati alasan utama didirikannya Sekber adalah untuk menampung ormas yang tidak terafiliasi dengan parpol. Pada masa itu parpol yang ada antara lain ,PNI,NU,PKI,Partai Syarikat Islam Indonesia ( PSII),Perti( Pergerakan Tarbiyah Islamiyah) ,Partai Kristen Indonesia ( Parkindo) ,Partai Katolik ,IPKI ( Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia ( IPKU ) dan juga Partai Murba.

Berdirinya Sekber Golkar diprakarsai oleh Angkatan Darat yang antara lain terlihat dengan diangkatnya Brigadir Jenderal Djuhartono sebagai Ketua Umum .Kemudian melalui Musyawarah Kerja Nasional ( Mukernas ) pertama ,1 Desember 1965 ,Mayor Jenderal Suprapti Sukowati diangkat menjadi Ketua Umum .


Sebelum Sekber terbentuk ,beberapa orang perwira Angkatan Darat sudah mendirikan dan kemudian memimpin beberapa Ormas.
Beberapa diantara ormas itu antara lain ,Soksi,MKGR dan Kosgoro. Soksi atau Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia didirikan dan dipimpin oleh Suhardiman ,seorang perwira Angkatan Darat.Sedangkan MKGR atau Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong ,didirikan oleh Sugandhi yang juga seorang perwira Angkatan Darat.Kemudian Kosgoro atau Koperasi Gotong Royong didirikan dan dipimpin oleh Mas Isman yang juga seorang perwira Angkatan Darat.Ketika Sekber didirikan , ketiga ormas itu bergabung didalamnya.


Tidak berlebihan kalau menyatakan beberapa perwira Angkatan Darat mendirikan Sekber Golkar justru untuk mengimbangi manuver PKI yang kala itu semakin gencar melaksanakan aktivitas politik yang " offensif revolusioner". Angkatan Darat mulai membutuhkan dukungan ormas untuk menahan laju gerakan komunis.
Sesudah G-30 S/ PKI meletus maka Angkatan Darat semakin mengintensifkan pembentukan Sekber Golkar di beberapa daerah .
Seperti diketahui sejak tahun 1967 ketika Suharto diangkat oleh MPRS sebagai Pejabat Presiden maka kontrol politik sepenuhnya sudah berada ditangannya.


Menjelang pemilu pertama pada masa Orba ,muncul pemikiran partai politik mana yang akan digunakan oleh penguasa Orba untuk dijadikan sebagai kendaraan politiknya .Ada pemikiran yang menginginkan dibentuknya sebuah parpol baru tetapi ada juga pemikiran lebih baik menggunakan Sekber Golkar yang sudah lama dibina Angkatsn Darat sebagai kendaraan politik . Pada akhirnya Sekber Golkar lah yang dipilih.Demikianlah pada pemilu 1971 ,Golkar ikut bertarung bersama 9 parpol lainnya yakni : PNI,NU,PSII,Parmusi ,Perti ,Parkindo,Partai Katolik ,IPKI dan Murba .


Sebagai " pendatang baru" di dunia politik cukup mengagumkan juga prestasi Golkar karena pada pemilu 1971 berhasil meraih kemenangan dengan capaian 62, 79 persen. Selanjutnya seperti yang kita ketahui semua pemilu pada masa Orba selalu dimenangkan Golkar.
Pada masa Orba sesungguhnya terjadi juga gesekan internal pada Golkar tetapi semuanya dapat diselesaikan oleh Ketua Dewan Pembina Golkar yaitu Suharto . 

Sekurang kurangnya penyebab gesekan itu ada 2 hal ,1).persaingan antar jalur dan 2). persaingan antar tokoh.
Pada masa Orba ada 3 jalur yang dikenal pada Golkar yakni ,1). Jalur A yakni jalur ABRI,2). Jalur B yakni jalur Birokrasi dan 3). Jalur G yang diisi kader yang berasal dari ormas. Persaingan antar jalur ini sering terasa pada internal organisasi tetapi tidak terlalu mencuat ke permukaan.


Kemudian persaingan antar tokoh sangat terlihat ketika Ketua Umum Golkar dijabat oleh Jenderal Sudharmono.Jenderal purnawirawan ini dikenal sangat dekat dengan Suharto sehingga ia beberapa periode menduduki jabatan sebagai Menteri Sekretaris Negara.


Masa itu terasa ada persaingan antara Sudharmono dengan Jenderal Benny Murdani ,Panglima ABRI.
Tetapi pada akhirnya Sudharmono ,memenangkan pertarungan yang dibuktikan dengan terpilihnya dia sebagai Wakil Presiden.


Semasa Sudharmono menjabat sebagai Ketua Umum Golkar lah diperkenalkan sistem pekaderan yang dikenal dengan nama " Karakterdes" ,kader penggerak teritorial desa.Seperti disebut diawal walaupun secara organisatoris  pimpinan puncak organisasi berada pada tangan Dewan Pimpinan Pusat yang dipimpin Ketua Umum tetapi keputusan strategis sesungguhnya berada di tangan Suharto selaku Ketua Dewan Pembina Golkar.
Karena kekuasaan yang kuat berada ditangan penguasa Orba maka tidak salah kalau menyebut Golkar merupakan pendukung utama Orde Baru.


Dalam pandangan yang demikianlah muncul stigma negatif kepada Golkar ketika kekuatan mahasiswa mampu melengserkan Suharto.
Diberbagai tempat muncul tuntutan agar Golkar dibubarkan dan di beberapa daerah terasa adanya tekanan politik dan psikologis  terhadap tokoh tokoh Golkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun