Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Untuk Jemaah Haji Ada Stiker #2019 Ganti Presiden Masihkah Itu Disebut Spontanitas?

31 Agustus 2018   09:53 Diperbarui: 31 Agustus 2018   10:11 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Beragam pendapat mengemuka berkaitan dengan # 2019 Ganti Presiden. Ada yang menyebut itu sebatas aspirasi masyarakat, ada yang mengatakan hal itu spontanitas warga,ada yang mengatakan itu bukan kampanye bahkan ada juga yang menyebut hal itu merupakan bahagian dari pendidikan politik.

Apapun alasan yang dikemukakan tetapi menurut pandangan saya aksi atau gerakan itu tetap bermuara kepada satu hal: Jokowi harus diganti.
Bahwa akhir akhir ini intensitas gerakan ini semakin terasa seperti yang kita saksikan di berbagai daerah dan disisi lain penolakan terhadap aksi itu juga menguat seperti yang kita lihat di Pekanbaru dan Surabaya.

Diperkirakan aksi Ganti Presiden itu masih akan terus digelar oleh kelompok masyarakat yang tidak menginginkan Jokowi terpilih lagi pada pilpres nanti. Oleh karena kuat dugaan gerakan tersebut diorganisir maka wajar juga lah muncul reaksi penolakan dari kelompok masyarakat, baik yang dilakukan secara spontan maupun yang dilakukan secara terorganisir.

Bahwa indikasi gerakan Ganti Presiden dilakukan secara terorganisir semakin menguat antara lain terlihat dengan ditemukannya pembagian air zam zam kepada jemaah haji. Pada kemasan air zam-zam itu diberi label " 2019 Ganti Presiden".

Pada awalnya beredar foto yang menjadi viral ketika jemaah diberi air zamzam dalam kardus yang ditempeli stiker #2019 Ganti Presiden. Berkaitan dengan foto yang viral itu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji ( PPIH) turun tangan untuk menyelidikinya dan terbukti memang ada pembagian air zamzam yang demikian.

Detiknews, 31/8/2018 memberitakan bahwa jemaah yang memperoleh air zamzam dalam kardus yang ditempeli stiker #2019 Ganti Presiden itu adalah jemaah haji non kuota  resmi dari pemerintah. Jemaah haji non kuota itu merupakan jemaah diluar 204 ribu jemaah reguler yang ditangani Kementerian Agama dan diluar 17 ribu jemaah haji khusus yang diurus biro penyelenggara haji khusus.

Menurut Arsyad Hidayat, Kepala PPIH Daerah Kerja ( Daker) Bandara, jemaah haji yang demikian dikenal dengan istilah furodah atau furoda yang mendapatkan visa haji dari Kerajaan Saudi Arabia secara mandiri atau diurus semacam travel biro. Menurut Arsyad ,jemaah jenis ini bukan merupakan jemaah yang penanganannya diatur dalam UU 13 Tahun 2008 mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Lokasi kejadian pemberian air zam-zam tersebut berada di Terminal Internasional King Abdul Aziz Jeddah .Lokasi Bandar itu letaknya sekitar satu kilometer sebelah selatan Terminal Haji Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Dari informasi tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, 1) ada pembagian air zamzam kepada jemaah haji yang diberi label "2019 Ganti Presiden", 2) jemaah haji tersebut bukan yang ditangani oleh Pemerintah cq Kementerian Agama dan 3) belum diketahui pasti siapa yang menyediakan air zamzam untuk jemaah tersebut.
Dengan demikian terlihat lah adanya orang atau kelompok yang dengan sengaja menyiapkan stiker Ganti Presiden itu  .

Menarik juga untuk mencermati, stiker yang demikian juga sampai ke tanah suci. Artinya di tanah suci tempat beribadah itu ada kelompok yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik.

Berkaitan dengan hal tersebut wajar muncul pertanyaan, layakkah tindakan yang demikian itu?
Masing masing kita tentu punya jawaban untuk pertanyaan yang demikian.

Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun