Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jokowi Beri Sinyal Tidak akan Koalisi dengan Demokrat

24 Mei 2018   11:18 Diperbarui: 24 Mei 2018   11:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada Maret 2018 saya menduga Jokowi akan berkoalisi dengan Demokrat.Tanda tanda untuk itu cukup kuat yang antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Presiden Jokowi pada  Pembukaan Rapimnas Partai Demokrat tanggal 10 Maret 2018. Seperti yang terlihat dan terbaca dari laporan media, suasana harmonis terbuhul antara Jokowi - Demokrat dan secara khusus dengan SBY dan AHY.

Pidato atau sambutan dari kedua belah pihak terkesan saling memuji yang kesemuanya tidak salah kalau memunculkan opini bahwa Demokrat akan gabung dengan kubu Jokowi. Sebelum Rapimnas tersebut juga sudah terlihat tanda tanda bahwa Jokowi dan Demokrat akan saling merapat.Hal ini terlihat ketika AHY datang ke Istana menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan undangan menghadiri Pembukaan Rapimnas dimaksud.Pertemuan keduanya terkesan sangat elegan dan mesra.

Tetapi ternyata sesudah Pembukaan Rapimnas itu muncul kesan hubungan Jokowi dan Demokrat /SBY menjadi adem tidak ada langkah politik yang berarti sebagai pancaran kemesraan yang ditunjukkan pada pembukaan Rapimnas itu.

Dan hari hari berikutnya menunjukkan bahwa hubungan itu tidak hanya sekedar adem adem saja tetapi sudah mengarah kepada " tidak lagi seiring sejalan". Beberapa waktu yang lalu Jokowi mengungkapkan dimasa lalu sungguh berbeda harga bbm antara di Jawa dengan di Papua.

Terhadap ungkapan Jokowi ini bermunculanlah komentar dari kader maupun simpatisan Demokrat.SBY juga melalui twitter nya ikut menanggapi atau memberi penjelasan tentang hal ini.

Pada waktu itu saya juga berpikir ,mengapa Jokowi mengemukakan tentang harga bbm yang tidak sama itu .Bukankah dengan ungkapan tersebut berarti Jokowi menyindir atau mengkritik presiden terdahulu yakni SBY. Tetapi saya juga mulai melihat ada maksud Jokowi dengan mengungkapkan hal itu.

Pertama ingin menunjukkan bahwa bbm dengan satu harga merupakan satu capaian besar pemerintahannya mengingat di masa lalu itu harga 1 liter bbm di Papua bisa mencapai angka Rp.50.000.

Sekarang harga 1 liter bbm di Papua sudah sama dengan harga 1 liter bbm di pulau Jawa. Kedua ,Jokowi tentu pasti sadar bahwa pengungkapan tentang hal tersebut bisa membuat SBY tidak senang.Namun hal tersebut diutarakannya dengan maksud memberi sinyal bahwa ia tidak akan berkoalisi dengan Demokrat.

Sinyal yang demikian semakin kuat ketika akhir akhir ini terlihat Demokrat mulai merapat ke kubu Prabowo.Untuk itu AHY telah mengadakan pertemuan dengan Sandiaga Uno, Ketua Tim Pemenangan Gerindra untuk Pilpres 2019. Menindak lanjuti pertemuan itu sudah muncul rencana untuk mengagendakan pertemuan SBY dengan Prabowo Subianto.Pertemuan itu direncanakan akan dilangsungkan pada bulan Ramadhan ini.

Terhadap rencana pertemuan SBY -Prabowo inilah Jokowi memberi komentar. Detiknews,23/5/2018 memberitakan bahwa Jokowi mengapresiasi pertemuan tersebut.Bahkan Jokowi menyatakan "Ya bagus .Pertemuan setiap tokoh politik  saya kira baik untuk negara ini" .Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat di kantor DPD Golkar DKI ,Rabu,23 Mei 2018.

Jokowi juga mengemukakan tak berkeberatan jika akhirnya kedua partai tersebut berkoalisi. Tentu partai yang dimaksud Jokowi itu adalah Gerindra dan Demokrat. Karenanya dengan petunjuk petunjuk seperti yang diutarakan sebelumnya tidak salah lah kalau diambil kesimpulan bahwa Jokowi sudah memberi sinyal tidak akan berkoalisi dengan Demokrat.

Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun