Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mengapa Prabowo Harus Tunggu Jokowi Umumkan Cawapresnya?

19 Mei 2018   14:13 Diperbarui: 19 Mei 2018   14:44 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.republika.co.id

Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa mengemukakan bahwa Prabowo Subianto akan mengumumkan cawapresnya sesudah terlebih dahulu Jokowi mengumumkan pasangannya pada Pilpres 2019 Mengapa Prabowo menunggu Jokowi lebih dahulu sebelum menentukan cawapresnya? " Masak duluan kita mendeklarasikan, Pak Jokowi belum ", begitu jawaban Desmond (detiknews,18/5/2018). 

Terhadap sikap Gerindra ini, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan heran atas sikap ini. Hendrawan juga mengatakan mestinya " challenger" ini yang menentukan terlebih dahulu.

Mencermati kedua komentar dari Desmond dan Hendrawan ini tentu wajar muncul kesan bahwa Tim Jokowi dan Tim Prabowo sesungguhnya saling menunggu untuk melihat siapa cawapres yang masing masing akan diusung. Seperti diketahui 5 parpol telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi yakni: PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP.

Oleh karena beberapa parpol sudah menyodorkan kadernya sebagai cawapresnya Jokowi  maka bukan tidak mungkin penentuan cawapres ini akan merupakan poin kritis bagi parpol pendukung Jokowi.

Sementara itu selain Gerindra, Prabowo juga akan diusung oleh PKS dengan catatan cawapresnya Prabowo harus dari kader PKS. Kemudian kuat dugaan PAN juga akan cenderung bergabung dengan Prabowo. Memang PAN juga kelihatannya menginginkan posisi cawapres, tetapi kemungkinan besar tanpa memperoleh posisi cawapres pun Partai ini akan mendukung Prabowo. Hal ini sejalan dengan komentar komentar Amien Rais yang menyatakan PAN tidak mungkin menjadi pendukung Jokowi.

Diluar parpol yang sudah terbaca sikapnya tentang sosok yang akan diusungnya masih ada 2 parpol lagi yang belum menyatakan sikap yakni  Partai Demokrat dan PKB.
Sebenarnya PKB bersedia mendukung Jokowi atau figur lain sepanjang posisi cawapres diberikan kepada partai ini. Sedangkan Demokrat belum menyatakan sikapnya dengan tegas.

Saya berpendapat bahwa Tim Jokowi maupun Tim Prabowo memang saling menunggu untuk mengetahui siapa cawapres masing masing pasangan. Untuk itu saya mulai dulu dari sudut pandang Tim Prabowo terhadap cawapres Jokowi. Dugaan saya oleh karena salah satu issu besar yang akan dituduhkan kepada Jokowi ialah berkaitan dengan kurang dekatnya presiden petahana itu dengan sekelompok ummat Islam. Maka untuk menutupi " kelemahan " itu, Jokowi harus berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB atau dengan Romahurmuzij,Ketua Umum PPP.

Terhadap Romahurmuzij, Jokowi telah memberi sinyal bahwa putra Prof DR Tolchah Mansur itu cocok jadi cawapres. Apabila Jokowi akhirnya memilih Romahurmuzij maka bukan tidak mungkin PKB akan menyeberang ke kubu Prabowo. Kalau PKB menyeberang apakah PKB akan mendapat posisi cawapres? Mungkin ya mungkin tidak. Tetapi oleh karena beberapa kali terlihat PKB telah mengungkapkan keinginannya sebagai cawapres Jokowi tetapi tidak direspons maka hal yang demikian memungkinkan PKB tidak mendukung Jokowi dan beralih memberi suara nya untuk Prabowo. Atau ada kemungkinan lainnya ,PKB akan gabung  dengan Demokrat dan PAN untuk membentuk koalisi baru.

Selanjutnya apabila Jokowi tidak memilih tokoh parpol Islam sebagai cawapresnya maka Prabowo akan menghunjuk kader PKS sebagai pendampingnya. Tetapi kalau Jokowi memilih Romahurmuzij atau Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya maka Prabowo akan memilih Tuan Guru Bajang sebagai cawapres dengan pertimbangan TGB punya simpatisan yang banyak dikalangan ummat Islam. 

Selanjutnya bagaimana Tim Jokowi memperhitungkan cawapresnya Prabowo? Menurut hemat saya kalau Prabowo memilih wakilnya dari PKS maka Jokowi tidak akan memilih wakilnya dari parpol Islam.Tetapi kalau Prabowo memilihTuan Guru Bajang atau tokoh Islam yang lain sebagai cawapres maka Tim Jokowi akan memilih Romahurmuzij sebagai cawapres.

Berdasarkan perhitungan amatiran yang demikianlah saya berkeyakinan sesungguhnya Tim Jokowi maupun Tim Prabowo sesungguhnya saling menunggu siapa yang akan jadi cawapres dari rival politiknya.

Salam Demokrasi !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun