Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

56 Tahun Lalu Asian Games Bergema di Padangsidempuan, Mengapa Sekarang Gaungnya Kurang?

16 Mei 2018   10:02 Diperbarui: 16 Mei 2018   21:52 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games ke XVIII yang diselenggarakan tahun ini. Menurut rencana pesta olahraga se Asia itu akan diselenggarakan tanggal 18 Agustus - 2 September 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia telah menyiapkan dua kota yakni Jakarta dan Palembang sebagai tempat penyelenggaraan event olahraga bergengsi itu.

Berbagai venues olahraga di Jakarta telah direnovasi. Persiapan yang lebih mencolok terlihat di Palembang, Sumatera Selatan. Di kota itu telah dibangun sebuah kompleks olahraga di Jakabaring. Di kota ini juga telah dibangun LRT yang setahu saya merupakan LRT pertama di Indonesia atau sekurang kurangnya yang pertama diluar Jakarta.

Bagi Indonesia tentu merupakan sebuah keberuntungan bahwa negeri ini dihunjuk sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia ini. Walaupun penyelenggaraan Asian Games hanya sekitar 3 bulan lagi tetapi rasanya gaung event olahraga itu tidak terlalu bergema di hati masyarakat di negeri ini termasuk di Jakarta, Ibu Kota Republik dan juga tempat berbagai event olah raga Asian Games digelar.

Beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi juga mengeluhkan kurangnya sosialisasi tentang penyelenggaraan Asian Games ini. Bahkan Jokowi pernah berseloro bahwa di Jakarta lebih banyak baliho Muhaimin Iskandar ketimbang baliho Asian Games. Untuk lebih mempercepat sosialisasi itu maka terlihat beberapa kali Kepala Pemerintahan kita itu menggunakan jeket Asian Games XVIII.

Memang wajar juga muncul pertanyaan mengapa ditengah tengah kehebatan teknologi informasi sekarang ini tetapi Asian Games menjadi sepi dari pembicaraan masyarakat. Dalam keadaan yang demikianlah kenangan saya terlempar ke masa 56 tahun yang lalu ketika Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games ke IV tahun 1962. 

Pada masa itu saya masih duduk dibangku kelas VI SD dan tinggal di kota ukuran sedang yang bernama Padangsidimpuan. Kota Padangsidimpuan pada masa itu masih merupakan ibu kota Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Kota ini terletak sekitar 400 km sebelah selatan Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara.

Akses berita untuk Padangsidimpuan  pada waktu itu hanya dua. Pertama surat kabar yang terbit di Medan kemudian dikirimkan melalui bus ke Padangsidimpuan dan yang kedua siaran dari Radio Republik Indonesia ( RRI).

Walaupun akses berita sangat terbatas tetapi kami yang masih tergolong anak anak itu sudah ikut membicarakan penyelenggaraan Asisn Games di Jakarta itu.
Muncul rasa bangga apabila Indonesia dapat meraih medali pada event akbar tersebut.

Saya masih ingat atlet yang sering kami bicarakan adalah Mohammad Sarengat seorang atlit lari Indonesia yang terkenal. Seingat saya pelari ini juga mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Di samping prestasi yang diraih oleh atlit Indonesia maka hal yang paling menghebohkan pada waktu itu adalah terjadinya insiden yang dikenal dengan nama "Peristiwa Sondhi". Oleh Kepala Sekolah kami di SD 16 Padangsidimpuan yakni Pak Munir Lubis disebutkan bahwa Sondhi berkebangsaan India dan dia merupakan Ketua Penyelenggaraan Asian Games.Saya tidak terlalu ingat penyebab peristiwa Sondhi itu tetapi kebijakannya tentang penyelenggaraan Asian Games IV itu sangat merugikan Indonesia.

Pak Munir mengatakan Sondi membawa kepentingan kaum imperialis dan kapitalis pada penyeleggaraan Asian Games Jakarta itu. Berkaca kepada ingatan saya tentang Asian Games 1962 yang dengan segala keterbatasan informasi, nyatanya event itu masih bergema ke kota Padangsidimpuan yang jauh dari Jakarta .Karenanya layak  muncul pertanyaan mengapa gaung berita Asian Games 2018 ini kurang terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun