Seperti yang kita cermati beberapa poin isu atau masalah akan digunakan untuk untuk menyerang Jokowi dalam proses pilpres 2019. Salah satu poin penting yang akan digunakan itu berkaitan dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) terutama yang datang dari Tiongkok. Sekitar satu tahun belakangan ini TKA asal Tiongkok sangat ramai dibicarakan masyarakat.
Berkembang juga isu yang banyak diyakini masyarakat bahwa yang datang ini tidaklah semata-mata tenaga kerja tapi muncul dugaan sebagian di antaranya adalah militer, karena katanya rambutnya cepak.
Seingat saya, Presiden Jokowi dan juga Menteri Tenaga Kerja sudah pernah menjelaskan ke publik tentang hal ini. Tetapi kelihatannya penjelasan tersebut belum mampu memuaskan masyarakat. Sesungguhnya tidaklah berlebihan kalau isu TKA Tiongkok ini selayaknya lah disikapi pemerintah dengan cepat dan sigap.
Sebagaimana kita lihat kepada Jokowi sering dituduhkan pro-asing dan aseng. Pengertian " aseng" tentu juga berhubungan dengan Tiongkok. Apalagi juga banyak orang yang mengemukakan bahwa investasi Tiongkok sudah sangat dominan di negeri ini.
Padahal dari data yang ada menunjukkan investasi Tiongkok tidaklah sebesar yang dikemukakan berbagai kalangan. Namun apabila ada kelompok yang merangkai isu  "aseng", investasi Tiongkok yang dominan maka akan bisa memberi citra negatif terhadap Jokowi.
Menyebut tidak ada konsentrasi TKA dari negara yang dulu dijuluki Negara Tirai Bambu itu tidak tepat juga karena ada cerita ataupun kesaksian yang berkaitan dengan hal itu.
Kompasianer Lamsihar Siregar, misalnya, telah menuliskan kesaksiannya melalui blog kebanggaan kita ini yang intinya mengatakan bahwa TKA asal Tiongkok itu memang ada. Artikelnya itu dipublish pada 19 Maret 2018 dengan tajuk "RAPP Sudah Mempekerjakan " Buruh Kasar" Asal Tiongkok, Bagaimana Menurutmu".
Selanjutnya perlu juga diingat oleh karena berbagai faktor maka segala sesuatu yang berhubungan dengan Tiongkok sangat peka untuk sebahagian masyarakat kita.
Kemudian kita juga membaca keterangan seorang tokoh buruh yang menyatakan pada Hari Buruh 1 Mei 2018, para buruh dalam jumlah besar akan unjuk rasa didepan istana yang antara lain berkaitan dengan buruh asal Tiongkok ini.
Para buruh juga akan mempertanyakan tentang kebijakan pemerintah berkaitan dengan tenaga asing. Mereka juga akan menggugat bahwa banyaknya tenaga kerja asing asal Tiongkok di negeri yang hanya punya kualifikasi " buruh kasar" sedangkan buruh dengan kualifikasi tersebut sangat banyak ditemui di negeri kita ini.
Dalam konteks semangat untuk memberi informasi yang utuh dan benar kepada masyarakat itulah saya melihat sangat positip saran SBY kepada Jokowi.