Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Said Aqil Siroj Tegaskan Kita Memusuhi Orang Karena Kezholimannya Bukan Karena Agama dan Sukunya

21 Maret 2018   18:11 Diperbarui: 21 Maret 2018   18:19 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Said Aqil Siroj didepan peserta MKNU di Medan, Minggu/18/3/2018. Dok.Pribadi

Salah satu putusan penting pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke 33 yang dilaksanakan di Jombang Jawa Timur pada Agustus 2015 ialah diwajibkannya semua pengurus NU pada semua tingkatan untuk mengikuti pekaderan.Pekaderan dimaksud dilaksanakan dalam bentuk Madrasah Kader Nahdlatul Ulama ( MKNU).Kewajiban untuk mengikuti pekaderan tersebut dimaksudkan untuk lebih menguatkan pemahaman para kader tentang organisasinya.

Berkaitan dengan hal tersebutlah maka oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Utara pada tanggal 16-18 Maret 2018 diadakanlah MKNU bertempat di Balai Diklat Keagamaan Jalan Pinang Baris Medan.

Peserta nya adalah Pengurus Wilayah  NU Sumatera Utara dan Pengurus Cabang NU ,Kabupaten / Kota .
Instruktur atau nara sumber pada kegiatan tersebut berasal dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ,Jakarta.

Berdasarkan amanat Muktamar Jombang maka sejak tahun 2018 ,seorang warga NU yang belum mengikuti MKNU tidak diperbolehkan lagi menjadi pengurus pada tingkat wilayah dan pada tingkat cabang .

Demikianlah pada Jum'at 16 Maret dilaksanakanlah upacara pembukaan madrasah kader dimaksud.
Rangkaian acara pembukaan dilaksanakan sesuai standar NU: Pembacaan Ayat Suci Al Qur'an,Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mengumandangkan Sholawat Badar.

Acara dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia ,Misran Sihaloho ,salah seorang Wakil Ketua PW NU Sumut.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Utara,Afifuddin Lubis.

Selanjutnya pidato pembukaan  disampaikan oleh Sulthoni Huda ,Kepala MKNU dari PB NU Jakarta.
Ada 3 materi pokok yang dibahas pada pekaderan itu yakni:1).Tentang ke NU an,2). Penguatan pemahaman tentang Ahlus Sunnah 

Waljama'ah An Nahdliyah dan 3). Hubungan NU dengan Negara dan Bangsa.
Acara pekaderan ini terdiri dari beberapa sesi dan sebelum setiap sesi dimulai ,peserta berdiri dan kemudian bersama sama menyanyikan lagu " Syubbul Wathon". Lagu ini berisi kalimat kalimat yang menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia yang merupakan tanah air kita.

Menarik untuk mencermati lagu yang bercerita tentang kecintaan terhadap Indonesia itu diciptakan tahun 1934 yaitu sebelas tahun sebelum Kemerdekaan bangsa kita.

'Biladi Indonesia"tanah airku Indonesia berulang kali dinyatakan dalam kalimat kalimat lagu ini.
Lagu ini diciptakan oleh KH Wahab Chasbullah salah seorang pendiri NU tahun 1926 di Surabaya.Salah seorang pendiri NU lainnya yang dikenal punya kharismatik tinggi adalah Hadratus Syekh KH Hasyim Asj'ari.

Lagu yang sering dianggap sebagai lagu resmi NU ini menyatakan kecintaan kepada Indonesia jauh sebelum negara ini didirikan.Disini jualah terlihat bagaimana kentalnya hubungan NU dengan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun