Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Buku Hitam Novanto Sama dengan "Black Box" Pesawat?

15 Februari 2018   12:44 Diperbarui: 15 Februari 2018   12:54 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau ditanyakan kepada ahlinya tentang kegunaan " black box" pesawat maka secara sederhana mereka akan menjelaskan " Black Box" ( BB) tersebut sangat penting artinya karena didalam BB it akan terekam semua kegiatan pesawat termasuk pembicaraan pilot ataupun co pilot dengan pihak lain seperti dengan menara pengwas atau juga dengan pesawat yang berdekatan dengannya.

Artinya semua aktivitas pesawat akan terekam pada BB. Karenanyalah kalau terjadi kecelakaan pada sebuah pesawat maka otoritas keselamatan penerbangan menjadikan penemuan BB sebagai prioritas utama sesudah usaha evakuasi maupun penyelamatan penumpang. Konon kabarnya BB ini sangat canggih dan punya daya tahan yang kuat terhadap " tekanan " alam.Andainya BB itu berada didasar laut pun maka barang berharga itu tidak akan rusak.

Untuk membuka dan membaca isi BB pun juga memerlukan keahlian khusus sehingga sering terjadi barang berharga itu harus dibawa ke luar negeri untuk menguak isinya. Terhadap fungsi dan kegunaan BB yang demikianlah,Pengacara Setya Novanto,Firman Wijaya menyamakan buku hitam yang selalu dibawa kliennya itu layaknya sebuah kotak hitam ( black  box) pada pesawat.

Firman meyakini ,buku hitam yang mirip buku agenda tahun terbaru itu berisi catatan penting terkait kasus korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).( Kompas.com,05/02/2018). Seperti diketahui dalam sidang sidang dugaan kasus korupsi e-KTP yang dihadirinya ,mantan Ketua Umum Partai Golkar itu selalu membawa buku seperti agenda yang berwarna hitam.

Buku hitam itu selalu menjadi perhatian dan pemberitaan media karena penasaran ingin tahu apa isinya. Entah sengaja atau tidak tetapi kadang kadang Novanto seperti membiarkan awak media untuk melirik isi bukunya itu. Salah satu berita yang bersumber dari buku hitam itu adalah dicantumkannya nama Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas pada buku itu.

Ada kalimat kalimat tertulis yang berdekatan dengan nama Ibas sehingga kemudian memunculkan anggapan putra bungsu SBY itu terlibat dalam kasus e-KTP. Mengemuka lah persepsi bahwa buku hitam itu memuat sejumlah nama yang diduga terlibat dan menerima sejumlah dana dalam kasus mega skandal korupsi itu.Dan nyatanya persepsi yang demikian diperkuat oleh pernyataan Firman Wijaya seperti diungkapkan diatas.

Novanto tentunya paham   bahwa awak media sangat tertarik dengan buku hitamnya dan sepertinya kadang kadang susah untuk melihat isi buku itu tetapi kadang kadang isi buku itu " dibocorkannya".Terlihat mantan Ketua DPR itu agak piawai memainkan emosi orang yang ingin mengetahui isi buku nya itu.

Malahan muncul dugaan mantan Bendahara Partai Golkar itu akan mengungkapkan nama nama yang ada pada buku hitam yang tentunya dengan langkah yang demikian ia akan bertindak sebagai justice collaborator. Tetapi benarkah isi buku hitam Setnov itu layak dipersamakan dengan BB nya pesawat. Rasanya isi buku hitam itu tidaklah sama dengan benda berharga pada pesawat terbang.

Mungkin isi buku itu memuat informasi berbagai hal yang berkaitan dengan kasus e-KTP.Tetapi hal tersebut kan berasal dari coretan coretan atau tulisan tangan Setnov.Dan coretan coretan atau catatan catatan itu tidak punya arti di mata hukum. Berkaitan dengan buku hitam tersebut KPK telah memberi tanggapan. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Febri Diansyah mengatakan ,isi dalam buku bersampul hitam yang kerap dibawa mantan Ketua DPR,Setya Novanto,bakal berharga jika disampaikan dalam proses penyidikan atau persidangan.

"Siapa pun bisa punya buku dan siapa pun bisa menulis bukunya.Tapi informasi itu baru berharga kalau kita kaitkan dengan konteks posisi justice collaborator .Informasi itu baru akan berharga ketika itu disampaikan di proses persidangan atau penyidikan " ,kata Febri di Gedung KPK ,Kuningan ,Jakarta,Selasa ,13/2/2018( Kompas.com,13/2/2018).

Dengan penjelasan penjelasan yang demikian jelaslah bahwa buku hitam Novanto tidaklah sama fungsinya dengan BB nya pesawat.

Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun