Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diksi "Pribumi" Berhasil Membuat Anies Sebagai Pusat Berita

20 Oktober 2017   16:27 Diperbarui: 20 Oktober 2017   18:24 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Publik tahu bahwa Anies Rasyid Baswedan adalah seorang yang cerdas.Rekam jejak akademisnya dengan sangat jelas menunjukkan hal itu. Pria kelahiran 7 Mei 1969 ,menyelesaikan S 1 nya di Fakultas Ekonomi Universitas Gajahmada.

Sebelum menjadi mahasiswa ,ketika masih duduk di bangku SMA ia pernah mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee,Wisconsin, Amerika Serikat.

Setelah S 1 ia mendapat beasiswa Fulbright yang mengantarnya mendapat gelar master dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs ,University of Maryland ,College Park Tahun 1997.

Kemudian Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University .

Dengan disertasi berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia ,ia meraih gelar doktor pada tahun 2005.
Sekembalinya ke Indonesia,secara perlahan publik semakin mengenalnya sebagai akademisi.Dengan kapasitas akademik yang dimilikinya ,kemudian Anies dipercaya sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Anies kemudian tidak hanya bersentuhan dengan dunia akademik tetapi ia juga mulai terjun ke dunia politik praktis.
Kegiatan tersebut diawalinya dengan mengikuti Konvensi Partai Demokrat untuk seleksi calon presiden pada Pilpres 2014.
Pada konvensi tersebut ia hanya menduduki peringkat kelima.

Walaupun tidak memenangkan konvensi itu namun tidak menyurutkan langkahnya untuk terus berkecimpung di dunia politik.
Pengalaman politiknya semakin matang ,ketika kemudian ia gabung dengan Tim Sukses Jokowi- JK pada Pilpres 2014.
Buah dari perjuangan memenangkan pasangan itu menjadikan nya duduk di Kabinet Kerja Jokowi dan menduduki jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekitar dua tahun pada jabatan itu kemudian ia diberhentikan oleh Jokowi. Tetapi hanya beberapa bulan kemudian ,Anies terjun lagi di dunia politik praktis dan kali ini Anies-Sandiaga berpasangan ikut bertarung pada Pilgub DKI 2017. Seperti yang kita ketahui pasangan ini memenangkan kontestasi itu dan keduanya telah dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin baru Jakarta pada 16 Oktober 2017.

Dengan latar belakang akademik yang begitu kuat dan disertai pengalaman nya di dunia politik praktis ,tentu Anies Rasyid Baswedan sangat paham tentang arti pidato perdana yang akan diucapkannya kepada masyarakat DKI.Ia juga memahami pidato perdana nya itu akan disimak oleh para pendukungnya dan juga oleh lawan politiknya.Ia juga paham masyarakat di republik ini juga akan menyimak dengan seksama pidatonya tersebut.

Sebagai sosok yang biasa berpidato tentu ia akan meneliti kata demi kata yang akan diucapkannya .Ia akan perhitungkan efek positif dari setiap kata itu.

Dalam konteks yang demikian maka ia tentu sangat sadar menggunakan kata " pribumi " dalam pidatonya. Menurut dugaan penulis kata " pribumi " tersebut digunakannya untuk menyebut tiga hal ,1).pribumi merupakan terminologi rakyat yang tertindas dimasa kolonial Belanda,2).pribumi yang tertindas itu sekarang telah merdeka dan 3).tetapi pribumi itu belum menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun