Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Surat Dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil Palsu

23 September 2017   19:31 Diperbarui: 23 September 2017   20:06 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin,Jum'at ,22September 2017,pada tingkat tertentu kader Partai Golkar termasuk diluar Jawa Barat agak geger juga oleh karena beredarnya melalui medsos "surat " Dewan Pimpinan Pusat Golkar tentang calon Gubernur Jawa Barat.
Pada surat yang seolah olah ditanda tangani Setya Novanto,Ketua Umum DPP Golkar dan Sekjen ,Idrus Marham ,dinyatakan Golkar mengusung dan mendukung pasangan Ridwan Kamil -Daniel Muttaqin sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Barat pada pilgub 2018 nanti.

Para kader partai berlambang pohon beringin itu terkejut karena Dedi Mulyadi  adalah Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.Muncul pertanyaan ,bagaimana mungkin Golkar mengabaikan kader utamanya dan mendukung Ridwan Kamil ( RK) yang justru bukan kader partai untuk ikut bertarung dalam pentas demokrasi 2018 nanti.

Memang surat yang beredar tersebut masih tanpa nomor dan tanggal ,tetapi terlihat Ketua Umum dan Sekjend partai sudah menanda tanganinya.
Para kader Gokar yang percaya bahwa surat yang beredar di media itu mengandung kebenaran ,mengemukakan pertanyaan ,apa sesungguhnya yang dicari partai itu di Jawa Barat.
Sebagaimana diketahui sekurang kurangnya ada 3 fungsi parpol yaitu,1) .sarana pendidikan politik,2).sarana rekrutmen politik dan ,3). Untuk artikulasi politik.

Sarana rekrutmen politik diartikan bahwa parpol akan mempersiapkan,mencetak kadernya untuk menjadi pengurus parpol,menjadi anggota legislatif dan juga untuk menjadi kepala daerah.
Kalaulah Golkar sudah tidak mengusung sendiri kadernya untuk maju pada pilkada maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa pekaderan parpol tidak berjalan secara optimal.
Kenapa banyak orang percaya bahwa surat DPP Golkar itu asli?

Alasan pertama tentu karena surat itu terlihat ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
Alasan kedua oleh karena sampai sekarang DPP Golkar belum mengumumkan siapa pasangan yang diusungnya .
Memang batas waktu pendaptaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum masih sekitar tiga setengah bulan lagi.Tetapi apa yang masih ditunggu oleh DPP Partai Golkar yang berkantor di Slipi Jakarta itu?

Dari sisi partai ,rasanya tidak ada alasan bagi Golkar untuk tidak mencalonkan kadernya,Ketua Dewan Pimpinan Daerah partai untuk jadi Gubernur Jawa Barat.
Memang beberapa waktu yang lalu terlihat adanya manuver beberapa orang kader  partai Golkar yang memberi kesan bahwa Dedi Mulyadi tidak akan didukung partainya.
Alasan ketiga bagi yang percaya ,ialah menduga apakah ini manuver tingkat tinggi para petinggi partai di Jakarta.

Kita mengetahui partai yang didirikan pada Oktober 1964 ini sangat jago dalam melakukan manuver politik.
Salah satu manuver cantiknya ialah memberi dukungan yang lebih awal untuk Jokowi sebagai sosok yang akan diusung partai pada pilpres nanti.Disebut manuver cantik karena ketika partai lain termasuk PDIP belum menyatakan dukungan resminya pada Jokowi ,tetapi partai beringin telah memberi dukungan mantap kepada mantan Walikota Solo itu ,pada Juli 2016 melalui forum Rapat Pimpinan Nasional Partai.

Karena ada yang beranggapan tentang kejagoan partai dalam bermanuver itulah muncul keyakinan bahwa surat dukungan untuk RK itu sah dan legal.
Mana tahu kata sebahagian kader beringin,Golkar mendukung RK karena ada manuver politik yang belum bisa dibaca.
Dan ternyata memang surat dukungan partai untuk RK itu adalah palsu.
Kompas.com,22/9/2017,memberitakan ,Idrus Marham ,Sekjen Partai Golkar telah membantah tentang surat dimaksud sehingga surat itu adalah palsu.

Idrus Marham menyatakan ,DPP tidak pernah mengeluarkan surat tersebut karena belum saatnya mengumumkan calon untuk pilkada Jawa Barat.
Lega lah sudah perasaan Dedi Mulyadi beserta pendukungnya karena peluangnya untuk diusung partai yang dipimpinnya di Jawa Barat itu masih terbuka lebar.

Walaupun Dedi Mulyadi sekarang sudah lega tetapi selayaknyalah Golkar mempercepat mengumumkan calonnya sehingga Dedi Mulyadi beserta anggotanya bisa lebih mempersiapkan diri karena pilgub Jawa Barat juga merupakan pilkada yang prestisius bagi partai Golkar.

Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun