Kualitas pendidikan  sebuah negara menentukan kualitas sumber daya manusia pada negara tersebut. Bukanlah sebuah rahasia apabila Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang rendah, ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah  perbedaan perlakuan pendidikan untuk masing - masing wilayah Indonesia, faktor ini menyebabkan  terjadinya ketidakmerataan atau ketimpangan pendidikan antara wilayah satu dengan wilayah yang lain. Wilayah yang  terdapat didekat pusat kota, industri dan perdagangan  tentu saja memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik dibandingkan wilayah yang memiliki letak geografis pelosok hutan dan terisolasi.
Faktor kedua yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang keberlangsungan pendidikan, contohnya saja ketersediaan gedung sekolah yang layak tidak semua sekolah negri khususnya memiliki gedung sekolah yang layak untuk proses belajar mengajar hal ini jelas sekali terlihat pada gedung - gedung sekolah (SD,SMP dan SMA ) yang  terdapat di wilayah 3 T (Tertinggal, terjauh dan terisolasi)
Kebanyakan belum memiliki gedung sekolah yang layak pakai.Â
Faktor ketiga adalah kurangnya semangat dan motivasi guru dalam mengajar, yang saya maksud disini adalah guru honorer khusunya di sekolah - sekolah negri yang mana kurrangnya semangat dan motivasi ini disebabkan upahÂ
yang tidak memadai dan tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari, rata - rata gaji guru honorer SDN adalah Rp.300.000,00
yang mana jumlah ini masih jauh dari kata layak mengingat untuk menjadi guru saja seseorang harus menempuh pendidikan sarjana. Jumlah uang kuliah saat menempuh pendidikan tidak sebanding dengan hasilÂ
yang diperoleh ketika bekerja. Oleh karena itu sejahterakanlah nasib guru honorer sehingga mereka bisa memiliki motivasi mengajar lebih baik.