Mohon tunggu...
Mappa Sikra
Mappa Sikra Mohon Tunggu... Jurnalis - One Life, live it

pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PLTU Rusak, Pasokan Listrik Terganggu

6 April 2020   17:18 Diperbarui: 6 April 2020   17:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabup Agus Tantomo (kiri) meninjau pusat distribusi PLN--dokpri

Berau punya 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ada kapasitas 2x7MW milik PLN juga ada 3x7MW milik Konsorsium yang dikelola PT Indo Pusaka Berau (IPB).  Dengan dua pembangkit ini, persoalan listrik di Kabupaten Berau, idealnya tak ada lagi persoalan.  Apalagi, bila ditambah dengan mesin cadangan milik PLN yang ditempatkan pada pusat pembangkit.

Namun, dalam dua hari terakhir ini, konsumen dibuat gelisah.  Ada giliran layanan listrik. Waktunya, berbeda ditiap wilayah.  Ada yang berlangsung di malam hari.  Ada juga yang di siang hari. Bahkan, giliran layanan listrik, ada pula pada malam hari dilanjutkan di siang hingga sore hari berikutnya.

Dalam kondisi seperti ini, bukan hanya konsumen yang gelisah.  Pejabat Pemkab, termasuk wakil Bupati Berau Agus Tantomo, tak nyaman hati. Sebab, ditengah mengatasi melebarnya dampak COVID-19, harusnya jangan ada lagi persoalan lain yang menggangu konsentrasi masyarakat.  Terutama dengan persoalan listrik.

Ingin mendapat penjelasan resmi, Wabup Agus Tantomo mengunjungi pusat distribusi PLN di Sambaliung. Ada penjelasan petugas PLN, bahwa 2 unit pembangkit milik PLTU terjadi kerusakan pada salat satu kondensornya, sehingga harus dilakukan Shut Down. Begitupun dengan PLTU milik PLN, juga terjadi gangguan 1 unit.  Praktis yang beroperasi hanya 2 unit kapasitas 7 MW.

Wabup meminta kepada PLN, agar mesin diesel yang dijadikan sebagai cadangan, agar bisa dioperasikan maksimal, sambil menunggu pekerjaan perbaikan di masing-masing unit PLTU. "Kemungkinan Rabu (8/4) bisa kembali normal,"kata Petugas PLN.

Mengapa Wabup menekankan PLN agar mengoperasikan maksimal mesin cadangannya, bahwa dalam beberapa pekan ke depan, masyarakat akan menghadapi bulan puasa. "Kita tahu, bulan puasa, penggunaan listrik sangat besar,"kata  Wabup. Sekarang saja, lanjutnya, beban puncak PLN mencapai 26 MW. Kalau tidak dioperasikan maksimal, pelayanan listrik tidak akan bisa merata.  Layanan bergiliran akan terus berlangsung.

Selain itu, Pemkab akan mengoperasikan satu bangunan yang akan dijadikan pusat pelayanan dan perawatan bagi warga terkait dengan COVID-19.  Kebutuhan listrik sangat menentukan. Bila listrik tak berfungsi, juga akan diikuti dengan di pusat pengolahan air bersih yang akan terganggu.

Masyararakat, dalam menghadapi COVID-19, diminta agar tetap berada di rumah. Ini yang jadi masalah, disatu sisi warga diminta tetap diam  dirumah, juga diminta bekerja di rumah, tapi listrik padam.  Otomatis, jaringan internet juga terganggu. Warga akan ikut gelisah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun