Saya pernah berbincang salah seorang kerabat kesultanan, ia memang dikenal bisa berkomunikasi dengan alam gaib. Juga bisa berkomunikasi dengan 'Si Garutu'.
"Mau saya panggilkan,"kata beliau. Saya tidak berani. Â Mendengar ceriteranya saja saya sudah gugup. Â Apalagi, bila dihadirkan dan melihat wujud aslinya.
Agar kisah itu tidak hilang dalam ingatan, dibuatlah semacam monumen yang ditempatkan di halaman keraton Sambaliung. Â Bentuknya sama dengan kejadian, yang sering diceriterakan.
Monumen yang baru selesai beberapa minggu lalu, dicat dengan warna coklat gelap. Posisi tangan sedang membuka. Lalu, ada bentuk bom berwarna keemasan persis ditengah telapak tangan.
Itulah gambaran telapak tangan 'si Garutu' ketika menahan bom yang dijatuhkan dari pesawat. Bom yang dua kali dijatuhkan. Pertama ditangkap dan dilempar ke tempat lain dan meledak. Â Kedua, juga dihalangi oleh tangan 'si Garutu', dan membuangnya ke tempat lain pula.
Monumen itu ingin memberikan informasi kepada masyarakat maupun pengunjung, bahwa pernah ada ceritera seperti itu. Soal tangan sambil menggengam bom, hanya penafsiran dari kerabat keraton, bahwa kira-kira seperti itulah peristiwanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI