Mohon tunggu...
Andri Setiawan
Andri Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku Membaca Maka Aku Ada

Kemampuan terbesar manusia adalah bergosip dan berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siklus Peradaban sebagai Warisan Penting Umat Manusia

5 Mei 2021   01:27 Diperbarui: 5 Mei 2021   01:33 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Periode kebangkitan Eropa (14 M - 20 M) Abad ini dikenal dengan kehancuran Kristen atau kemunduran Islam, atau abad filsafat Yunani ke dua atau abad pemikiran. Filsafat Yunani andalan "empirisme Aritoteles dan andalan Rasionalisme Plato", bangkit kembali mewarnai peradaban Eropa dan dunia dewasa ini. Pemberontakan - pemberontakan yang dilakukan oleh ilmuwan Yunani kuno memberi semangat yang demikian khusus bagi ilmuwan Renaissance Eropa untuk menentang agama.

Munculnya Gerrad Van Cremona yang menyalin buku Ibn Sina "The Canon Of Medicine". Franciscan Roger Bacon, Copernicus, Galileo, Isac Newton, John Lock, Rousseau, Emanuel Kant, Darwin, Huxley dan Haeckel. Semua tokoh ilmuwan renaissance tersebut menentang "otoritas gereja dan otoritas penguasa". Gerakan anti agama terus berjalan sampai munculnya Karl Marx dan Friedrich Engels (keduanya penganut filsafat dialektika Materialisme sebagaimana tampak dalam buku Manifesto Komunis).

Kembalinya Peradaban sebagai Sudut Pandang Sejarah

Karya Samuel Huntington, The Clash of Civilization and the Remaking of the World Order (1997), menandai kembalinya ketertarikan terhadap peradaban. Menurut Huntington, sejarah manusia merupakan sejarah peradaban-peradaban. Senada dengan Toynbee, ia menganggap bahwa peradaban yang ada merupakan turunan dari agama-agama besar di dunia. Huntington mencoba untuk menekankan garis-garis patahan yang membagi dan terus memisahkan peradaban-peradaban besar dunia itu. Dia secara khusus risau dengan hal-hal yang memisahkan peradaban Barat dari peradaban-peradaban Asia, khususnya variasi Sinic dan Japonic dan dari peradaban Islam, di periode kontemporer ini. Premisnya bahwa peradaban Barat memandang peradaban Asia dan Islam sebagai penantang terhadap dominasi historisnya, di mana Islam dianggapnya sebagai penantang terbesar saat ini. Namun semakin ke belakang, sikap awas terhadap peradaban penantang itu tampaknya lebih terpusat ke arah Tiongkok.

Buku Niall Ferguson, Civilization: The West and the Rest (2011), secara jelas melanjutkan tema Huntington itu. Bahkan, sub-judulnya sendiri diambil dari judul salah satu bab Huntington, yaitu bab ke-8 "The West and the Rest: Intercivilizational Issues". Buku Anthony Pagden, World sat War: The 2,500-Year Struggle between East and West (2008) juga memiliki tema yang serupa dengan unsur kombat yang lebih mencolok, menggarisbawahi secara nyata lawan Barat sebagai Timur. Mode yang sama juga kita dapati pada buku Ian Morris, Why the West Rules -- For Now (2011), yang berorientasi pada sebab-sebab kemajuan Barat dan prospek masa depan dari hegemoni mereka.

Kita dapat melihat bahwa analisis berbasis peradaban dalam buku-buku itu didorong oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi masa kini dan masa depan Barat yang dihadapkan dengan peradaban-peradaban penantangnya. Selain itu, muncul pula buku-buku dengan penekanan yang lain dalam analisis berbasis peradaban, yaitu suatu pandangan tentang tantangan yang lebih mendalam, tidak hanya terhadap peradaban Barat itu, tapi juga semua yang mungkin kita pikirkan sebagai peradaban. Pergumulan dan Perdebatan dialektis dunia Timur dan Barat bukan hanya terjadi pada abad modern, melainkan juga sudah muncul sejak dahulu kala. Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.

Fakta-fakta dan Prediksi Masa Depan

Periode Kebangkitan Revolusi Globalisasi (21 M - 26 M) Abad ke-21 didahului dengan penemuan teknologi, penjelajahan antariksa, perang dingin dan postmodernisme. Semakin banyaknya otomatisasi pekerjaan menggunakan internet, robot, maupun AI (Artificial Intelligence) atau abad globalisasi, artinya kehidupan manusia mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya.

Tuntutan-tuntutan yang serba baru tersebut meminta berbagai terobosan dalam berfikir, penyusunan konsep, dan tindakan-tindakan. Dengan kata lain diperlukan suatu paradigma baru dalam menghadapi tantangan-tantangan yang baru, demikian kata filsuf Hans Kng. Menurut Kng apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigm lama, maka segala usaha akan menemui kegagalan. Tantangan yang baru menuntut proses terobosan pemikiran (breakthrough thinking process) apabila yang diinginkan adalah output yang bermutu yang dapat bersaing dengan hasil karya dalam dunia yang serba terbuka (Tilaar, 1998:245)

Adalah Yuval Noah Harari, menyampaikan bahwa ancaman yang paling mematikan yang akan dan telah hadir adalah teknologi (terutama algoritma dan Artificial Intelligence (AI), Algoritma menjadi ancaman yang serius bagi peradaban manusia (baca; Homo Deus). Menurut Harari, manusia sesungguhnya memang sudah dikendalikan oleh algoritma itu sendiri.

Pemikiran dan pengetahuan manusia mulai sedikit demi sedikit dikendalikan oleh Google (Googlisme, Agama Baru Penganut Google) agama ini memang mempunyai tuhan bernama Google, mesin pencarian yang sangat terkenal itu. Mereka bahkan punya ruang khusus yakni Gereja Google atau Church of Google yang berbentuk digital. Gereja ini sudah bisa diakses melaluihttp://churchofgoogle.org/.(Sumber:https://m.mediaindonesia.com/weekend/215581/googlisme-agama-baru-penganut-google)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun