Ada kerinduan kembali ke dunia pendidikan. Asa lama yang pernah saya geluti mulai dari mengajar les mata pelajaran, punya PAUD "Cikaok Children" di Cikaok-Kabupaten Pakpak Bharat-SUMUT, mengajar di SMPN I Sitellu Tali Urang Julu, Kab. Pakpak Bharat-SUMUT dan MTS/MA Pakusari, Kab. Jember-JATIM.
Alasan saya memilih melanjutkan S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jember ada pesan mamak untuk lanjutkan sekolah dan mengajar menjadi Dosen di salah satu Universitas. Dan kembali lagi saat datang ke kota Ambon dan Piru, Seram Bagian Barat bahkan Desa Buoano Utara pada tanggal 27 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018 seperti Dejavu bagi saya. Pencipta Alam Semesta mengingatkan kembali makna pengabdian di desa dan kabupaten pemekaran. Kabupaten Pakpak Bharat  Provinsi Sumatera Utara hasil pemekaran demikian Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku.
Saya percaya setiap manusia diciptakan dengan talenta dan tujuannya hadir di suatu tempat bukan karena sebuah kebetulan.
Demikian halnya saat melihat salah satu PAUD "Puan Mandiri" yang masih bangunannya kayu yang terletak di Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat. Segala keterbatasan dan hasrat besar ingin mengeyam pendidikan membuat saya tersentuh. kenyataannya Indonesia bagian Timur masih harus berlari kencang dengan wilayah Indonesia bagian Barat menyoal akses dan fasilitas yang memadai dalam pendidikan.Â
Pendidikan masih menjadi barang mahal bagi rakyat bangsa ini. Kebijakan anggaran 20% baik di pusat maupun daerah masih belum menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi masyakarat dalam dunia pendidikan. Sembari itu pula jargon "ganti menteri ganti kurikulum".Â
Amanah pembukaan UUD 1945 mencantumkan cita-cita bangsa Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, masih menjadi mimpi indah didengar dan hanya dibayangkan belum bisa diwujud nyatakan. Menyoal Pendidikan adalah hak seluruh warga negara Indonesia yang dijamin dan dilindungi oleh negara dalam hal ini pemerintah selaku pengambil kebijakan sehingga ini diatur dalam UUD 1945 dan tanggung jawab negara menjalankannya.
Pendidikan bukan hanya bicara kuantitas melainkan kualitasnya. Baik itu pemerintah, sekolah, tenaga pendidik dan peserta didik. Â Nasib guru baik PNS dan Honorer menjadi hal yang juga harus disoroti dan terus menerus diupayakan untuk mendapatkan haknya dan kapasitas dalam memberikan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Impianku masih banyak masyarakat yang mau melakukan kerja-kerja pengabdian untuk anak, perempuan, masyarakat dan bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan. Bergotong royong mencerdaskan kehidupan bangsa.Â