Mohon tunggu...
Melda Imanuela
Melda Imanuela Mohon Tunggu... Penulis - Founder Kaukus Perempuan Merdeka (KPM)

Trainer, Education, Gender and Financial Advisor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Impianku akan Dunia Pendidikan di Seram Bagian Barat, Maluku

17 Januari 2018   22:27 Diperbarui: 17 Januari 2018   23:16 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kerinduan kembali ke dunia pendidikan. Asa lama yang pernah saya geluti mulai dari mengajar les mata pelajaran, punya PAUD "Cikaok Children" di Cikaok-Kabupaten Pakpak Bharat-SUMUT, mengajar di SMPN I Sitellu Tali Urang Julu, Kab. Pakpak Bharat-SUMUT dan MTS/MA Pakusari, Kab. Jember-JATIM.

Alasan saya memilih melanjutkan S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jember ada pesan mamak untuk lanjutkan sekolah dan mengajar menjadi Dosen di salah satu Universitas. Dan kembali lagi saat datang ke kota Ambon dan Piru, Seram Bagian Barat bahkan Desa Buoano Utara pada tanggal 27 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018 seperti Dejavu bagi saya. Pencipta Alam Semesta mengingatkan kembali makna pengabdian di desa dan kabupaten pemekaran. Kabupaten Pakpak Bharat  Provinsi Sumatera Utara hasil pemekaran demikian Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Koalisi Perempuan Indonesia Sekretariat Nasional Jakarta adalah bagian cerita  Pencipta Alam Semesta bagi saya sebagai tempat belajar dan menimba ilmu pengetahuan serta pengalaman dari penerapa model pendidikan orang dewasa tepatnya perempuan baik di kota maupun di desa. Bergerak bersama perempuan dan ibu-ibu hebat untuk melakukan perubahan bagi dirinya, keluarganya, sekitarnya dan bangsa Indonesia.

Saya percaya setiap manusia diciptakan dengan talenta dan tujuannya hadir di suatu tempat bukan karena sebuah kebetulan.

Demikian halnya saat melihat salah satu PAUD "Puan Mandiri" yang masih bangunannya kayu yang terletak di Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat. Segala keterbatasan dan hasrat besar ingin mengeyam pendidikan membuat saya tersentuh. kenyataannya Indonesia bagian Timur masih harus berlari kencang dengan wilayah Indonesia bagian Barat menyoal akses dan fasilitas yang memadai dalam pendidikan. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pendidikan adalah tolak ukur majunya suatu bangsa. Demikian halnya untuk merubah kegelapan menjadi terang bagi rakyat dan bangsa ini. 

Pendidikan masih menjadi barang mahal bagi rakyat bangsa ini. Kebijakan anggaran 20% baik di pusat maupun daerah masih belum menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi masyakarat dalam dunia pendidikan. Sembari itu pula jargon "ganti menteri ganti kurikulum". 

Amanah pembukaan UUD 1945 mencantumkan cita-cita bangsa Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, masih menjadi mimpi indah didengar dan hanya dibayangkan belum bisa diwujud nyatakan. Menyoal Pendidikan adalah hak seluruh warga negara Indonesia yang dijamin dan dilindungi oleh negara dalam hal ini pemerintah selaku pengambil kebijakan sehingga ini diatur dalam UUD 1945 dan tanggung jawab negara menjalankannya.

Pendidikan bukan hanya bicara kuantitas melainkan kualitasnya. Baik itu pemerintah, sekolah, tenaga pendidik dan peserta didik.  Nasib guru baik PNS dan Honorer menjadi hal yang juga harus disoroti dan terus menerus diupayakan untuk mendapatkan haknya dan kapasitas dalam memberikan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.

Impianku masih banyak masyarakat yang mau melakukan kerja-kerja pengabdian untuk anak, perempuan, masyarakat dan bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan. Bergotong royong mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun