Mohon tunggu...
manto Aris
manto Aris Mohon Tunggu... Buruh - MANTOARIS98@GMAIL.COM

MAHASIWA ABDURRAB ILMU PEMERINTAHAN

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rehabilitasi Irigasi di Lahan Pertanian

23 Januari 2020   04:04 Diperbarui: 23 Januari 2020   04:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman. Dinas Pertanian Provinsi Riau sepanjang tahun 2018 merehabilitasi saluran irigasi seluas 1.200 hektare (ha) sebagai usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian dan sejenisnya.salah satunya di kabupaten rokan hilir sekitar 200 ha.namun sampai saat ini irigasi tersebut masih dalam proses perbaikan dan belum bisa digunakan seutuhnya  oleh petani terkhusus di kecamatan rimba melintang dikepenghuluan pematang sikek.namun disini Penghulu Pematang Sikek pun ikut berpastipasi dalam menjalankan program yang dilaksankan oleh dinas pertanian provinsi riau.beliau menegaskan jika selagi masih ada dana desa (ADD), maka ia ingin membangun irigasi pertanian dengan sistem pipanisasi.

Dikatakan Suryadi, bahwa dirinya sangat prihatin menengahi persoalan pengairan sawah. Yang selama ini masih kesulitan. Hanya saja menggunakan pola pemanfaatan tadah hujan. Dimana saat ini, dikepenghuluan tersebut ada 300 hektar lahan sawah petani.

Lanjutnya, namun bila musim kemarau, maka petani sama sekali tidak bisa bercocok tanam. Sehingga lahan sawah menjadi telantar. Meski akan dimanfaatkan untuk tanaman palawija, petani masih khawatir dengan musim dan cuaca yang tak menentu.

"Saya kira, jika masih ada dana ADD. Saya akan bangun irigasi dengan pipa langsung dari sungai. Karena dari sungai tidak jauh dari lahan pertanian. Kemarau nggak bisa dimanfaatkan untuk palawija, sebab musim tak menentu, " kata Suryadi.

Hal itu dikatakannya, dikarenakan selama ini petani meminta dan melaporkan untuk perbaikan irigasi belum juga ada realisasi dari pemerintah. Bahkan, irigasi pompanisasi yang dibangun sama sekali tidak memberi kebaikan bagi petani.

"Selama ini dikeluhkan masyarakat petani, tapi nggak direspon juga. Dibangun pompanisasi, nggak berfungsi pula. Makanya, kita upayakan secara bertahap akan membangun itu. Namun selagi ada anggaran untuk desa,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun