Olimpiade 2020 menjadi sajian yang sangat menghibur bagi seluruh penduduk dunia saat ini. Pasalnya, gelaran Olimpiade 2020 menjadi pelepas dahaga di tengah pandemi korona yang melanda dunia.
Tidak terkecuali bagi warga Indonesia. Menyaksikan Olimpiade 2020 menjadi hal yang sangat istimewa di tengah pemberlakuan PPKM Level 4 yang mengharuskan untuk tetap beraktivitas di rumah.
Saat ini penduduk Indonesia lebih sering menyaksikan cabang Bulutangkis atau Angkat Besi karena merupakan cabang olahraga yang atletnya paling banyak dikirim oleh kontingen Indonesia.
Akan tetapi, bagi penduduk dunia, semua cabang olahraga pada Olimpiade 2020 menjadi sangat menarik. Termasuk cabang olahraga sepakbola yang merupakan cabang olahraga yang paling populer di dunia.
Sampai pada awal pekan ini, cabang sepakbola pada Olimpiade 2020 sudah memasuki babak knockout. Yaitu baru saja menyelesaikan babak per empat final dan segera masuk babak semifinal.
Pada babak per empat final beberapa hari lalu, salah satu laga menarik adalah pertandingan antara peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Brazil, melawan wakil dari Afrika, Mesir.
Pertandingan antara Brazil melawan Mesir kali ini berlangsung di Saitama Stadium 2002, Kota Saitama, Jepang. Dan laga kali ini masih berlangsung tanpa penonton.
Brazil yang memiliki komposisi skuad dan sejarah sepakbola lebih baik, mampu tampil mendominasi atas Mesir pada laga kali ini. Akan tetapi, menariknya Mesir mampu memberikan perlawanan yang cukup sengit untuk Brazil.
Dari jalannya laga, Brazil unggul 63% dalam hal penguasaan bola. Kemudian, Brazil juga unggul 12 berbanding 8, dalam hal jumlah tembakan ke gawang.
Namun, lini pertahanan Mesir bermain sangat baik pada laga kali ini. Sehingga para pemain Brazil kesulitan pada laga kali ini. Hingga akhir laga, Brazil hanya menang 1-0 atas Mesir. Gol tunggal Brazil dicetak oleh Matheus Cunha pada menit ke 37.