Mohon tunggu...
Mansari
Mansari Mohon Tunggu... Dosen - Memberikan informasi dan inspirasi

Masyarakat Biasa yang selalu ingin bersukaria dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keseruan Kuliah di Program Doktor

29 Oktober 2022   20:12 Diperbarui: 29 Oktober 2022   20:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi melalui Google Meet. Dokpri

Setiap Jumat sampai sabtu kami selalu mengikuti perkuliahan di Program Doktor Hukum Islam (Fiqh Modern) UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Terkadang mengikuti kuliah secara daring dan lebih sering luring. Diskusi luring jauh lebih seru dibandingkan dengan daring, karena masing-masing mahasiswa bisa menyampaikan pendapat dengan leluasa dan bisa langsung menatap muka. 

Meski daring pun tidak menyurutkan semangat kawan-kawan untuk terus berperang opini sesuai dengan bacaan dan referensi masing-masing.

 Dalam satu ruangan ada 12 orang yang berasal dari setiap daerah. Tentu kawan-kawan yang berasal dari daerah harus meluangkan waktunya di tengah kesibukan masing-masing sesuai rutinitasnya. 

Dari 12 orang tersebut memiliki pengalaman, profesi dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Ada yang berprofesi sebagai dosen, pengacara, pengusaha dan ada juga yang berstatus sebagai ASN instansi pemerintahan di daerahnya masing-masing.

Sungguh ini menjadi menarik pada saat berdiskusi. Berbagai macam pendidikan dan latar belakang turut mewarnai diskusi saat di ruang. Masing-masing memiliki pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang yang sangat bervariatif. Bagi yang memaparkan makalah harus selalu siap dengan berbagai komentar, pertanyaan dan masukan-masukan yang bersifat produktif.

Inilah sebenarnya fenomena kuliah di Program Doktor. Mahasiswa dituntut untuk selalu rajin membaca agar memiliki pemahaman yang komprehensif serta memiliki sikap kritis terhadap suatu persoalan yang didiskusikan.

Pengayaan materi selalu dibarengi dengan contoh-contoh kasus yang aktual sehingga menjadi bumbu penyedap diskusi yang alot. 

Tanpa terasa waktu pun habis, perang opini pun tidak berkesudahan. Untung saja ada dosen yang membatasi diskusi sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun