Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Hikmah di Balik Bukber Kami Tahun Ini

10 Mei 2021   22:15 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:17 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tepat setelah buka puasa bersama (bukber) dengan dewan Asatidz Taman Pendidikan Qur'an Luar Biasa (TPQLB) Spirit Dakwah Indonesia pada Senin, 3 Mei 2021 atau hari ke-21 Ramadan, sontak saya terkejut melihat jam yang telah menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. 

Sat-sit-set, dengan bergegas akhirnya saya pamit undur diri kepada tuan rumah selaku teman saya (selanjutnya sebut saja; Bang Jack) yang akhir-akhir ini memang sibuk menekuni usaha ikan bakar. Usaha rintisan yang dijalankan tidak lama setelah ia menikah. Satu sumber penghasilan baru yang mulai ia rancang untuk dikembangkan lebih besar lagi. 

Usahanya itu memang sekarang masih sebatas melayani orderan via grab bike, pesanan secara langsung melalui kanal media sosial dan terhitung sudah ada beberapa kali pelanggan yang memilih menyantap makanan di tempat. Itu pun semua prosesnya masing dikerjakan dan mengandalkan ruangan rumah yang tersedia. 

(Maka nampaknya tidak salah pilih jika kami memutuskan untuk menjadikan usaha rintisan Bang Jack ini sebagai tempat untuk berbuka puasa bersama. Itung-itung penglaris usaha teman sendirilah).

Namun, meski demikian, dengan sungguh-sungguh Bang Jack mulai berani menyicil semua perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari menambah varian menu, memperluas area untuk makan pelanggan, marketing hingga mematok tarif. Semuanya itu ia angsur dengan pelan-pelan dan dikerjakan secara mandiri.

Pendek kata, semua kelengkapan sarana dan prasarana untuk membangun usaha yang lebih besar lagi terus ia gencarkan. Begitulah ia sedikit menuturkan tentang bagaimana rencana akan mengembangkan usahanya itu kepada saya. Bahkan tatkala saya hendak berpamitan pun ia sedang sibuk menuntaskan dinding penyekat yang masih alakadarnya.

Saya sadar betul, keterbukaan seseorang atas rencana besar yang dimilikinya bukanlah hal yang mudah. Keterbukaan itu justru akan hadir manakala seseorang menyadari bahwa ada orang lain dalam hidupnya yang menempati posisi sebagai sosok yang penting dan berarti. 

Sementara untuk menjadi sosok yang penting dan berarti dalam hidup seseorang itu bukanlah hal yang enteng. Terlebih lagi jika seseorang itu tidak ada hubungan nasabiyah, keluarga dan ikatan lain yang menunjukkan satu hubungan yang dikatakan signifikan.

Dalam konteks sosok yang penting dan berarti ini, meskipun tidak ada hubungan nasabiyah dan kekeluargaan, orang-orang tertentu yang dipandang memiliki kedekatan secara emosional, senasib dan seperjuangan juga mampu menyibak tabir rencana masa depan seseorang yang oleh kebanyakan orang dengan sengaja dirahasiakan.

Tanpa adanya kesadaran-menjadi bagian yang diperhitungkan- itu, rasa-rasanya akan sulit seseorang untuk menembus sekaligus mengetahui informasi yang bersifat personal. Bagaimanapun kedalaman hati, pemahaman dan kesadaran setiap orang lebih sering disembunyikan. 

Saking privasinya segala rahasia yang diidam-idamkan oleh seseorang di masa depan, lantas tidak heran jika sebagian orang lebih memilih berlagak pilon dengan maksud menutup-nutupi keadaan yang sesungguhnya melalui peran versi banyolan. Maka tidak heran, menyuguhkan tingkah yang menggelitik hati hingga perut merasa nyeri karena menahan tawa dibandingkan berbagi cerita tentang kesengsaraan itu lebih mengasyikkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun