Mohon tunggu...
Boge Septa
Boge Septa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Objectivity | Netral | Art | Philosophy | Social | Culture | Education | abdi dalem akun twitter @ma_na_el_

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-JK: Benarkah sampai akhir?

21 Oktober 2015   15:28 Diperbarui: 21 Oktober 2015   15:53 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi itu setelah menikmati kopi, saya memutar televisi. Isi siaran yang sempat membuat saya bosan sehingga membuat saya ingin menekan tombol off tapi tiba-tiba niat itu saya urungkan. Mengapa? Saat saya hendak menekan tombol off, saya terkesima dengan isi siaran suatu televisi swasta yang membahas mengenai pemilu 2014. Dimana saat itu, yang menjadi narasumber adalah Ki Sabdo Jagat Royo. Di samping tema yang diusung oleh program acara stasiun televisi swasta tersebut menarik minat saya untuk mengikutinya tapi juga nama narasumber nya yaitu Ki Sabdo Jagat Royo. Jika dilihat arti nama tersebut yang pure dengan bahasa jawa, “Sabdo Jagat Royo” seyogyanya nama tersebut memiliki arti yang serupa dengan “Sabda Alam Semesta”.

Banyak ucapan yang dilontarkan Ki Sabdo Jagat Royo pada program acara saat itu. Namun secara garis besarnya adalah ramalan Ki Sabdo Jagat Royo untuk pemilu 2014. Apakah itu?

Salah satu ramalannya adalah Jika Jokowi terpilih dalam Pemilu Tahun 2014 untuk menjadi Presiden ke 7 RI, beliau mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kemunduran, kerusuhan di berbagai tempat. Saya sendiri tidak mengetahui apa alasan pasti mengapa Ki Sabdo Jagat Royo bisa mengatakan demikian. Tentunya ramalan tersebut yang akan dibuktikan oleh waktu dan masyarakat Indonesia akan menyaksikan kebenarannya.

Terlepas dari ramalan Ki Sabdo Jagat Royo terhadap pemilu 2014, saya juga ingin flashback pada pemilu tahun lalu!

Dari pemilu tahun 2014, rakyat Indonesia tentunya memiliki harapan besar kepada Presiden-Wakil Presiden Terpilih untuk dapat mengubah wajah bumi pertiwi menjadi lebih ceria. Ada berbagai pertimbangan yang tentunya dimiliki rakyat Indonesia pada Pemilu tahun lalu dalam memilih orang yang nantinya dia coblos gambar orang pilihannya itu pada selembar surat suara. Begitu juga dengan saya yang memiliki pandangan terhadap orang yang akan saya coblos di selembar surat suara. Menurut saya, segala hasil perjuangan merebut kemerdekaan hingga usia Indonesia yang kini menginjak angka 70 tentunya tidak lepas dari “pitulung Gusti Allah” (pertolongan Tuhan) kepada rakyat Indonesia, sehingga bangsa Indonesia hanya layak dipimpin seorang pemimpin yang dekat dengan Tuhan dengan memegang kitab suci sebagai pedoman, bukan sosok seorang pemimpin yang berani meremehkan Tuhan dengan melanggar sumpah saat pelantikan.

Bila dalam 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK mendapat penilaian buruk itu adalah hal yang wajar. Kegaduhan antar menteri, kinerja buruk kabinet kerja, krisis yang tak berujung tentunya dapat meningkatkan penilaian buruk masyarakat kepada Jokowi-JK. Jika penilaian buruk ini terus berlanjut maka Jokowi-JK tidak akan dapat meraih dukungan sehingga opsi pengunduran diri tak dapat ditolak oleh Jokowi-JK.

Celaka atau tidaknya bangsa Indonesia di masa depan adalah tanggung jawab kita bersama. Bangsa Indonesia bukan milik segelintir orang, Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama. Mari kita instropeksi diri kita masing-masing, peran seperti apa yang kita ambil dan apa dampaknya bagi Bangsa Indonesia?

 

Mugi-mugi rakyat lan bangsa Indonesia tansah pinaringan pitulungan Gusti Allah engkang Moho Kuoso. Aamin.

Sekian, terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun