Bintaro,Tangsel 11 Oktober 2014
Salah satu karunia manusia terbesar yang sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari adalah penglihatan.
Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia, Rs. Premiere Bintaro bekerjasama dengan Kalbe dan Matafres mengadakan bincang-bincang sehat seputar pengetahuan penglihatan, yang dibuka untuk umum dan gratis pada hari sabtu, 11 Oktober 2014 di aula Krakatau Rs.Premiere Bintaro Jaya.
Acara dibuka oleh narasumber dari Rs.Premiere Bintaro Dr.Amyta Miranti, Sp.M merupakan seorang Dokter mata wanita yang sudah 14 tahun berkarya di Rs.Premiere Bintaro.
Menurut Amyta pentingnya menjaga kesehatan mata agar dapat menjaga kualitas dan kinerja mata. Penggunaan tetes mata yang sijual dipasaran sebaiknya tidak disimpan lebih dari 1 ( satu ) bulan dikarenakan terdapat bahan pengawet yang jika tutupnya dibuka langsung menguap terkena udara.
Masih terkait kesehatan penglihatan narasumber berikutnya Dr.Helario Hasibuan,Sp.M, dokter spesialis mata yang sudah berkarya di Rs.Premiere Bintaro selama 16 tahun.
Kali ini pembincangan mengambil topik seputar gangguan mata yaitu katarak.
Menurut Helario katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata bagian dalam yang mengganggu penglihatan, akibat cahaya tidak dapat masuk sehingga penglihatan tidak jelas.
Hal ini tentu mengganggu aktivitas sehari- hari. Penyebab katarak tidak diketahui secara pasti namun bisa terjadi karena proses penuaan, akibat rokok dan kekurangan gizi.
Gejala katarak biasanya orang akan mengalami tidak dapat mengemudikan kendaraan dengan baik pada malam hari, penglihatan kurang baik dan kebutaan.
Menurut Helario satu- satunya pengobatan katarak adalah melalui operasi dengan pengangkatan lensa yang sudah rusak dan menggantinya dengan lensa buata.
Operasi katarak dilakukan hanya membutuhkan 1 hari tanpa rawat inap. Metode bisa dilakukan dengan 2 cara yairu Fakoemulsifikasi atau sinar laser dan ECCE atau sayatan manual.
Bedanya dengan operasi laser luka sayatan hanya sebesar 2,75 mm sedangkan dengan sayatan manual sebesar 6 mm.
Rs.Premiere Bintaro menggunakan metode Fakoemulsifikasi atau laser disertai dengan pembiusan tetes pada mata bukan suntik sehingga pasien tidak akan merasakan kesakitan saat operasi, serta penyembuhan dari operasi akan lebih.cepat.
Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab dari peserta bincang sehat ini.
Ternyata bincang sehat ini mendapatkan sambutan hangat dan meriah terlihat dari ramainya peserta serta aktifnya peserta mengikuti acara ini.
